Mendagri Minta Tokoh Agama dan Adat Dukung Pilkada Serentak
Jum'at, 03 Juli 2020 - 13:12 WIB
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta tokoh agama dan tokoh adat untuk mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020. (Baca juga: Politik Uang di Pilkada, Pemilih Lebih Pilih Duit Dibanding Barang)
Hal itu diungkapkannya saat melakukan dialog dan bersilaturahmi dengan tokoh agama dan tokoh adat di Medan Sumatera Utara, Kamis malam.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya mohon dengan segala hormat kepada Bapak/Ibu untuk mendukung pelaksanaan Pilkada ini. Kita balik, tantangan menjadi peluang untuk bisa menekan angka kasus penularan Covid-19," kata Tito dikutip dari siaran pers Kemendagri, Jumat (3/7/2020).
Menurut Tito, narasi penting dari penyelenggaraan pilkada adalah menghasilkan pemimpin berkualitas. Utamanya untuk dapat melahirkan kebijakan dalam menangani Covid-19.
Di mana hal ini perlu didukung oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat yang amat dekat dengan masyarakat. (Baca juga: Jokowi Sebut Tugas Polri di Pilkada Tahun ini Tidak Mudah)
"Harapan kami, Bapak/Ibu sebagai tokoh masyarakat yang didengar oleh masyarakat, didengar oleh komunitas masing-masing, didengar oleh publik," tuturnya.
Pada kesempatan itu Tito juga menekankan pentingnya isu penanganan Covid-19 dibanding isu-isu lain yang kerap mewarnai perhelatan pilkada.
"Kalau isu ini bisa kita angkat, termasuk dampak sosial dan ekonominya sebagai adu gagasan utama, kita bisa mereduksi dan menekan isu sensitif yang dapat menimbulkan konflik, seperti isu-isu primordial," pungkasnya.
Hal itu diungkapkannya saat melakukan dialog dan bersilaturahmi dengan tokoh agama dan tokoh adat di Medan Sumatera Utara, Kamis malam.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya mohon dengan segala hormat kepada Bapak/Ibu untuk mendukung pelaksanaan Pilkada ini. Kita balik, tantangan menjadi peluang untuk bisa menekan angka kasus penularan Covid-19," kata Tito dikutip dari siaran pers Kemendagri, Jumat (3/7/2020).
Menurut Tito, narasi penting dari penyelenggaraan pilkada adalah menghasilkan pemimpin berkualitas. Utamanya untuk dapat melahirkan kebijakan dalam menangani Covid-19.
Di mana hal ini perlu didukung oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat yang amat dekat dengan masyarakat. (Baca juga: Jokowi Sebut Tugas Polri di Pilkada Tahun ini Tidak Mudah)
"Harapan kami, Bapak/Ibu sebagai tokoh masyarakat yang didengar oleh masyarakat, didengar oleh komunitas masing-masing, didengar oleh publik," tuturnya.
Pada kesempatan itu Tito juga menekankan pentingnya isu penanganan Covid-19 dibanding isu-isu lain yang kerap mewarnai perhelatan pilkada.
"Kalau isu ini bisa kita angkat, termasuk dampak sosial dan ekonominya sebagai adu gagasan utama, kita bisa mereduksi dan menekan isu sensitif yang dapat menimbulkan konflik, seperti isu-isu primordial," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda