Alat Pendeteksi Kebohongan; Pseudosains atau Plasebo?

Kamis, 22 September 2022 - 14:50 WIB
Sayangnya, hingga kini belum ada kemajuan. Alat ini tetap dianggap bukan alat bukti kebohongan.Sebagian menganggap alat ini tidak lebih dari pseudosains karena ruang ketidakakuratannya sangat besar; false positive dan false negative bisa sangat tinggi.

Tersangka kejahatan yang dites dengan alat ini bisa sangat nervous dan memberi hasil positif walau sebenarnya mereka tidak salah. Sebaliknya, orang yang bersalah namun mengetahui kerja alat ini bisa saja memanipulasi respons dan memberi hasil negatif.

Bila alat ini tidak memiliki landasan sains, keakuratannya tidak adekuat dan hasilnya tidak dapat digunakan sebagai alat bukti, lantas mengapa polisi masih menggunakannya? Ada ahli menjawab bahwa tujuannya untuk memancing kejujuran tersangka.

Sebelum digunakan, tersangka biasanya telah aware atau diberi tahu bahwa mereka akan berhadapan dengan alat pendeteksi kebohongan; sebuah alat yang akan tahu apakah mereka berkata benar atau tidak.

Ini memancing mereka berkata jujur; untuk apa berbohong kalau toh nanti alat dapat mengidentifikasi kebohongan mereka? Efek ini lebih kurang dianalogikan dengan efek plasebo dalam bidang kesehatan.

Saat melakukan studi perbandingan keefektifan obat, peneliti biasanya membagi kelompok pasien atas dua kelompok; satu kelompok diberi obat benaran dan satu kelompok diberi obat imitasi, yaitu obat yang tidak ada kandungannya namun bentuk, ukuran dan warnanya sama dengan obat benaran.

Meski diberikan obat imitasi, ada juga pasien yang membaik atau sembuh. Ini karena efek plasebo; efek yang terkait pikiran dan kepercayaan. Pengaruh psikologis. Karena yakin mendapat obat betulan, sebagian mereka merasa sembuh.

Demikian pula lie detector. Merasa berhadapan alat yang bisa mendeteksi kebohongan, orang pun secara psikologis terpengaruh dan berupaya menjawab jujur. Sebuah studi meta-analisis penyakit menunjukkan efek plasebo bisa bervariasi antara 16-70%. Lumayan besar. Kesempatan ini yang diharapkan polisi. Bila tersangka berkata jujur, pekerjaan mereka jelas lebih mudah.

Baca Juga: koran-sindo.com

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More