Mantan Anak Buah Buka-bukaan Masa Lalu Doni Monardo, Terharu sampai Air Mata Tumpah
Sabtu, 10 September 2022 - 09:48 WIB
Pelan Doni bicara. “Nainggolan, kau tidak boleh sakit. Coba katakan, kamu ingin makan apa. Coba pikirkan, makanan apa yang sangat ingin kamu makan saat ini,” kata Nainggolan menirukan bujukan komandannya.
Sungguh tak karuan perasaan Nainggolan. Ia sangat segan didatangi dan diperhatikan komandannya sedemikian rupa. Lama ia termenung, hingga akhirnya terlintas pikiran makanan kesukaannya di Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, yakni mi gomak.
Mi Gomak adalah makanan khas suku Batak Toba dari Sumatera Utara. Masakan khas ini bisa ditemui di daerah sekitar Danau Toba, mulai dari Porsea, Balige, Laguboti, Tarutung, hingga Tapanuli Selatan.
Disebut mi gomak karena dahulu ketika mi akan disajikan ke piring, minya “digomak” atau diremas langsung menggunakan tangan. Bentuknya mirip spaghetti (mi lidi), dimasak berkuah santan bumbu andaliman.
Doni sempat mengernyitkan dahi demi mendengar nama menu yang disebut Nainggolan. Ia seketika menoleh ke Kapten Purba yang mendampinginya. “Nah, Purba, kau cari sampai dapat mi gomak untuk Nainggolan, biar dia sembuh dan besok bisa bertanding,” perintah Letkol Doni kepada Kapten Purba.
Kapten Purba mengangkat tangan hormat sambil menjawab, “Siap!” Balik kanan dan menghambur ke luar barak, mencari mie gomak
Usai Kapten Purba pergi, Doni sejenak menemani Nainggolan, dan minta ia istirahat. Tenangkan pikiran, sambil menunggu mi gomak kesukaannya, yang sedang dicarikan oleh Kapten Purba.
“Jujur, perasaan saya campur-aduk, antara segan, takut, khawatir…. Bayangkan, di mana mencari mi gomak malam-malam begini. Di Cilodong pula!” kata Nainggolan, ekspresinya serius.
Mujur tak dapat ditolak, Purba berhasil mendapatkan mi gomak pesanan Nainggolan. Nainggolan sempat berpikir, ada kemungkinan Purba keliling Jakarta.
Sebab, sebelum dinas di Batalyon 741, ia pernah dinas di wilayah Jakarta. Kemungkinan kedua, sebagai orang Batak, ia tak kurang akal untuk mencari orang Batak lain yang bisa menyiapkan mi gomak malam itu juga.
Sungguh tak karuan perasaan Nainggolan. Ia sangat segan didatangi dan diperhatikan komandannya sedemikian rupa. Lama ia termenung, hingga akhirnya terlintas pikiran makanan kesukaannya di Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, yakni mi gomak.
Mi Gomak adalah makanan khas suku Batak Toba dari Sumatera Utara. Masakan khas ini bisa ditemui di daerah sekitar Danau Toba, mulai dari Porsea, Balige, Laguboti, Tarutung, hingga Tapanuli Selatan.
Disebut mi gomak karena dahulu ketika mi akan disajikan ke piring, minya “digomak” atau diremas langsung menggunakan tangan. Bentuknya mirip spaghetti (mi lidi), dimasak berkuah santan bumbu andaliman.
Doni sempat mengernyitkan dahi demi mendengar nama menu yang disebut Nainggolan. Ia seketika menoleh ke Kapten Purba yang mendampinginya. “Nah, Purba, kau cari sampai dapat mi gomak untuk Nainggolan, biar dia sembuh dan besok bisa bertanding,” perintah Letkol Doni kepada Kapten Purba.
Kapten Purba mengangkat tangan hormat sambil menjawab, “Siap!” Balik kanan dan menghambur ke luar barak, mencari mie gomak
Usai Kapten Purba pergi, Doni sejenak menemani Nainggolan, dan minta ia istirahat. Tenangkan pikiran, sambil menunggu mi gomak kesukaannya, yang sedang dicarikan oleh Kapten Purba.
“Jujur, perasaan saya campur-aduk, antara segan, takut, khawatir…. Bayangkan, di mana mencari mi gomak malam-malam begini. Di Cilodong pula!” kata Nainggolan, ekspresinya serius.
Mujur tak dapat ditolak, Purba berhasil mendapatkan mi gomak pesanan Nainggolan. Nainggolan sempat berpikir, ada kemungkinan Purba keliling Jakarta.
Sebab, sebelum dinas di Batalyon 741, ia pernah dinas di wilayah Jakarta. Kemungkinan kedua, sebagai orang Batak, ia tak kurang akal untuk mencari orang Batak lain yang bisa menyiapkan mi gomak malam itu juga.
Lihat Juga :
tulis komentar anda