Faktor Finansial Diduga Jadi Penyebab Pergantian Ketum PPP

Senin, 05 September 2022 - 22:17 WIB
Suharso Monoarfa resmi diberhentikan dari jabatan Ketua Umum DPP PPP oleh Majelis dan Mahkamah Partai dalam Mukernas di Serang, Banten, Senin (5/9/2022). Foto/Sutikno/MPI
JAKARTA - Suharso Monoarfa resmi diberhentikan dari jabatan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) . Pemberhentian ini dilakukan oleh Majelis dan Mahkamah Partai dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Serang, Banten, Senin (5/9/2022).

Suharso kemudian digantikan oleh Muhammad Mardiono yang ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum DPP PPP. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mencoba menganalisis apa yang sebenarnya terjadi di balik pergantian Ketum DPP PPP ini.

Baca juga: Bimtek Legislator PPP Ricuh, Pemberhentian Suharso Dipertanyakan

Faktor finansial disebut menjadi salah satu faktor penyebab pergantian Ketum DPP PPP ini. Diketahui, mengutip laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diakses melalui elhkpn.kpk.go.id, harta Mardiono mencapai Rp1.270.833.511.147 (Rp1,27 triliun).

Sementara Suharso, dalam LHKPN yang dilaporkannya ke KPK, kekayaannya mencapai Rp99.966.251.075. Namun, dia mencatatkan kepemilikan utang sebesar Rp26.901.999.595. Total hartanya menjadi Rp73.064.251.480.



"Bisa jadi seperti itu, banyak faktor dalam konteks Pemilu 2024, finansial memang menjadi penting," kata Ujang Komarudin, Senin (5/9/2022).

"Lalu terkait juga dana kampanye yang besar, ya mohon maaf tanpa kekuatan finansial yang besar, khawatir PPP tergelincir dan tidak lolos ke Senayan, bisa saja itu menjadi faktornya," tambahnya.

Namun begitu menurut Ujang, selain finansial ada juga faktor lain, seperti adanya dugaan ketidaksukaan pengurus terkait kebijakan Suharso.

"Misalnya, masuknya PPP ke KIB itu mungkin banyak juga yang tidak suka di internal. Kemudian terkait juga ucapan masalah ampolop kiai," ucap Ujang.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More