Eks Menteri BUMN Laksamana Sukardi Luncurkan Buku Pancasalah
Rabu, 31 Agustus 2022 - 00:55 WIB
JAKARTA - Mantan Menteri BUMN padaKabinet Gotong Royong era Presiden Megawati Soekarnoputri, Laksamana Sukardi meluncurkan buku berjudul Pancasalah. Peluncuran buku ini dihadiri mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, politisi senior pendiri Partai Nasional Banteng Kemerdekaan, Eros Djarot, dan akademisi Yudi Latif.
Laksamana Sukardi mengatakan, Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa. Kaya akansumber daya alam, tanah yang subur, potensi ekonomilautnya besar dan cuaca sangat menunjang. Sebagai negara, Indonesia sudah merdeka selama 77 tahun.
Tetapi apa yang terjadi, lanjut dia, ternyata Indonesia jauh tertinggal dibanding beberapa negara yang tidak memiliki sumberdaya alam, seperti Korea, Jepang, Taiwan, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
"Dulu kita lebih maju dari Tiongkok. Sekarang jarak kemajuannya antara langit dan sumur," katanya pada Selasa (30/8/2022). Menurut dia, hingga saat ini Indonesia belum mampu meningkatkan status ekonomi kesejahteraan rakyat menjadi negara berpenghasilan tinggi (sejahtera).
Perekonomiannya terjebak dalam pendapatankelas menengah (middle income trap). Laksamana Sukardi menutrkan, ada salah satu sebab yang mendasar yakni, Indonesia memiliki produktivitas sumber manusia yang jauh lebih rendah dari negara-negara tetangga tersebut.
Kemampuan meningkatkan produktivitas manusia tersebut pada umumnya terbelenggu oleh lima kesalahan atau Pancasalah. Yaitu salah kaprah, salah lihat, salah asuh, salah tafsir, dan salah tata kelola.
Lima kesalahan itu dijabarkan oleh Laksamana Sukardi dalam bukunya yang berjudul "Pancasalah". Laksamana mencontohkan salah kesalahan dalam negara ini, yakni tata kelola.
Tata kelola sebuah negara harus baik. Sehingga kalau ada penyelewengan dalam pengelolaannya bisa dikembalikan ke tata kelola yang baik. Kalau negara ini belum bisa maju harus dilihat tata kelolanya.
Misalnya dalam hal demokrasi. Bagaimana bisa peraturan yang menyangkut partai, diputuskan oleh DPR yang dikendalikan oleh partai.
Laksamana Sukardi mengatakan, Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa. Kaya akansumber daya alam, tanah yang subur, potensi ekonomilautnya besar dan cuaca sangat menunjang. Sebagai negara, Indonesia sudah merdeka selama 77 tahun.
Tetapi apa yang terjadi, lanjut dia, ternyata Indonesia jauh tertinggal dibanding beberapa negara yang tidak memiliki sumberdaya alam, seperti Korea, Jepang, Taiwan, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
"Dulu kita lebih maju dari Tiongkok. Sekarang jarak kemajuannya antara langit dan sumur," katanya pada Selasa (30/8/2022). Menurut dia, hingga saat ini Indonesia belum mampu meningkatkan status ekonomi kesejahteraan rakyat menjadi negara berpenghasilan tinggi (sejahtera).
Perekonomiannya terjebak dalam pendapatankelas menengah (middle income trap). Laksamana Sukardi menutrkan, ada salah satu sebab yang mendasar yakni, Indonesia memiliki produktivitas sumber manusia yang jauh lebih rendah dari negara-negara tetangga tersebut.
Kemampuan meningkatkan produktivitas manusia tersebut pada umumnya terbelenggu oleh lima kesalahan atau Pancasalah. Yaitu salah kaprah, salah lihat, salah asuh, salah tafsir, dan salah tata kelola.
Baca Juga
Lima kesalahan itu dijabarkan oleh Laksamana Sukardi dalam bukunya yang berjudul "Pancasalah". Laksamana mencontohkan salah kesalahan dalam negara ini, yakni tata kelola.
Tata kelola sebuah negara harus baik. Sehingga kalau ada penyelewengan dalam pengelolaannya bisa dikembalikan ke tata kelola yang baik. Kalau negara ini belum bisa maju harus dilihat tata kelolanya.
Misalnya dalam hal demokrasi. Bagaimana bisa peraturan yang menyangkut partai, diputuskan oleh DPR yang dikendalikan oleh partai.
tulis komentar anda