Hindari Grooming dan Cyberbullying, Orang Tua Wajib Awasi Anak Gunakan Medsos

Rabu, 01 Juli 2020 - 13:54 WIB
Para pelaku kemudian membangun komunikasi dengan anak tersebut hingga masuk fase rahasia dan isolasi. Ketika anak sudah merasa nyaman, oknum tersebut melakukan perjanjian dengan anak sehingga anak menjadi tertutup dengan lingkungan sekitarnya dan hanya berkomunikasi secara menyendiri. Lalu, pelaku secara bertahap meningkatkan komunikasinya ke arah seksual.

Rio menuturkan ada beberapa tips agar anak terhindar dari grooming. Pertama, anak diharapkan mampu mengatakan ‘Tidak’ apabila diminta atau diajak dalam situasi yang dapat diindikasikan grooming.

“Berikutnya, keluar dari grup atau lingkungan yang membuat mereka terjebak dalam situasi tersebut. Lalu, diharapkan anak mampu menceritakan hal tersebut kepada orang yang mereka percayai ketika mereka atau temannya menghadapi situasi tersebut,” terang dia.

Pendiri Yayasan SEJIWA Diena Haryana menilai, selain menyebabkan adanya eksploitasi seksual online pada anak, sifat tanpa batas pada internet juga membuka peluang terhadap terjadinya aksi perundungan melalui siber (cyberbullying). Menurut dia, dampak paling parah pada cyberbullying adalah menyebabkan bunuh diri.

“Cyberbullying seperti virus, awalnya hanya satu orang yang tidak suka terhadap target bullying, dan akhirnya ia mengajak orang lain untuk ikut membenci dan mengintimidasi target tersebut,” tuturnya. (Baca juga: Jokowi Minta Polri Tidak Boleh Melupakan Agenda Strategis)

Diena menjelaskan cyberbullying terjadi apabila sudah ada orang yang merasa tersakiti, terluka, dipermalukan, dan merasa sedih. Lantaran itu, dirinya berharap anak-anak juga harus diajari untuk menjadi warganet (netizen) yang unggul dan memiliki empati terhadap teman-temannya yang jadi korban perundungan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(kri)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More