Didesak Mundur Gara-gara Amplop Kiai, Suharso Pastikan Tak Ada Konflik Internal di PPP
Kamis, 25 Agustus 2022 - 14:21 WIB
JAKARTA - Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa memastikan tidak ada konflik internal di partainya menyusul kegaduhan akibat pernyataannya soal amplop kiai beberapa waktu lalu. Desan mundur yang dialamatkan kepada dirinya dinilai hanya kesalahpahaman.
"Oh nggak (ada konflik), nggak saya kira. Ini kan saya cuma menerimanya sebagai sebuah kesalahpahaman saja," ujar Suharso di Kompleks Istana Negara Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Meski sudah meminta maaf saat memberikan sambutan di acara Sekolah Politik PPP di Bogor, Jumat (19/8/2022), Suharso meminta semua pihak agar tidak keluar dari konteks yang dibicarakan.
"Kalau secara internal, sudah dijelaskan di beberapa kesempatan. Saya juga bahkan sudah menyatakan permohonan maaf saya. Mungkin cara memberi contohnya nggak pas. Tetapi meski saya memberikan contoh tidak pas, tolong itu dilihat dalam konteks jangan out of context," kata Suharso.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas ini mengaku telah bertemu dengan Wakil Rais Aam PBNU yang juga wakil ketua Majelis Syariah PPP yaitu KH Afifudin dari Sumberejo. Dalam pertemuan itu, Suharso menjelaskan maksud dari amplop kiai, dan Afifudin merespons baik.
"Beliau menanggapi dengan baik dan senang sekali dengan penjelasan saya. Awalnya beliau suuzan, tetapi setelah mendengarkan penjelasan saya, beliau mengatakan lega dan dapat menerima penjelasan saya," ungkapnya.
Baca juga: Suharso Mengaku Belum Terima Surat Desakan Mundur dari 3 Majelis PPP
Meski didesak mundur oleh tiga majelis PPP, Suharso belum mau melaporkan penyebar videonya ke polisi. Menurutnya, masalah tersebut dapat diselesaikan secara internal. "Belum sampai sana. Nggak, nggak, ini kan kader-kader kita sendiri," katanya.
"Oh nggak (ada konflik), nggak saya kira. Ini kan saya cuma menerimanya sebagai sebuah kesalahpahaman saja," ujar Suharso di Kompleks Istana Negara Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Meski sudah meminta maaf saat memberikan sambutan di acara Sekolah Politik PPP di Bogor, Jumat (19/8/2022), Suharso meminta semua pihak agar tidak keluar dari konteks yang dibicarakan.
"Kalau secara internal, sudah dijelaskan di beberapa kesempatan. Saya juga bahkan sudah menyatakan permohonan maaf saya. Mungkin cara memberi contohnya nggak pas. Tetapi meski saya memberikan contoh tidak pas, tolong itu dilihat dalam konteks jangan out of context," kata Suharso.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas ini mengaku telah bertemu dengan Wakil Rais Aam PBNU yang juga wakil ketua Majelis Syariah PPP yaitu KH Afifudin dari Sumberejo. Dalam pertemuan itu, Suharso menjelaskan maksud dari amplop kiai, dan Afifudin merespons baik.
"Beliau menanggapi dengan baik dan senang sekali dengan penjelasan saya. Awalnya beliau suuzan, tetapi setelah mendengarkan penjelasan saya, beliau mengatakan lega dan dapat menerima penjelasan saya," ungkapnya.
Baca juga: Suharso Mengaku Belum Terima Surat Desakan Mundur dari 3 Majelis PPP
Meski didesak mundur oleh tiga majelis PPP, Suharso belum mau melaporkan penyebar videonya ke polisi. Menurutnya, masalah tersebut dapat diselesaikan secara internal. "Belum sampai sana. Nggak, nggak, ini kan kader-kader kita sendiri," katanya.
(abd)
tulis komentar anda