Ketua DPP PPP Klarifikasi Video Amplop Kiai Suharso Monoarfa
Minggu, 21 Agustus 2022 - 02:24 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syarifah Amelia menegaskan bahwa Ketum PPP Suharso Monoarfa tidak ada niat sama sekali untuk menyinggung perasaan para kiai. PPP menilai pesantren adalah salah satu garda terdepan pendidikan umat.
Hal itu ditegaskan Amel menanggapi potongan pidato Suharso Monoarfa yang beredar saat menyampaikan cerita tentang kunjungan ke berberapa kiai saat menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketum di pondok pesantren, di acara pembekalan antikorupsi politik cerdas berintegerasi di Gedung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) pada Senin 15 Agustus 2022.
Amel menyampaikan bahwa dia beserta segenap pengurus harian DPP PPP yang menjadi peserta acara pendidikan politik antikorupsi yang diadakan oleh KPK itu. Ia memastikan bila masyarakat bisa melihat video agar disimak secara utuh, tanpa dipotong, serta disesuaikan dengan konteks diskusi yang mengiringinya.
"Bagi PPP pesantren adalah salah satu garda terdepan pendidikan umat, sehingga dalam pendidikan antikorupsi, kita harapkan dapat dimulai dengan memahami betul perbedaan pemberian hadiah/bisyarah yang penuh kasih serta infak/shodaqoh yang berlandaskan keikhlasan dengan praktik yang mengarah pada gratifikasi di lingkungan pesantren,” ujar Amel, Sabtu (20/8/2022).
Amel menuturkan, Ketua Umum PPP menyampaikan hal ini tak lain untuk menanggapi permintaan kiai Gufron agar PPP mampu memberikan warna politik yang berbeda, bukan membenarkan yang biasa, namun membiasakan yang benar. Saat itu, Kiai Gufron berseloroh bahwa PPP harus mampu menjadi partai yang mewujudkan politik Berketuhanan Yang Maha Esa, bukan berkeuangan yang maha kuasa.
Pada akhir acara pembekalan antikorupsi yang diberikan langsung dari Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ini kepada seluruh pengurus pusat PPP, Suharso selaku ketum PPP menandatangani komitmen untuk membangun integritas internal parpol agar menolak politik uang dan praktik korupsi lainnnya.
Amel mengatakan, bagi PPP penghormatan pada ulama adalah salah satu cara PPP mengingat jati dirinya. PPP dibentuk, diawasi, dan memperjuangkan ulama. Hal ini yang selalu ditanamkan oleh para petinggi partai, termasuk Suharso.
“Ketua Umum Suharso sekali lagi menyampaikan tidak sedikit pun bermaksud untuk menyinggung kiai dan ulama, serta menyesalkan video pidato beliau yang dipenggal seadanya, namun Ketum Suharso mengakui beliau sangat terpukul jika sampai ada ulama/kiai yang terluka karena hal ini,” tutur Amel.
Amel juga meyakinkan bahwa Suharso akan berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki kesalahpahaman ini dan dalam waktu dekat akan segera menemui ulama dan kiai untuk dapat berbincang dan memohon masukan secara langsung. (yan yusuf)
Hal itu ditegaskan Amel menanggapi potongan pidato Suharso Monoarfa yang beredar saat menyampaikan cerita tentang kunjungan ke berberapa kiai saat menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketum di pondok pesantren, di acara pembekalan antikorupsi politik cerdas berintegerasi di Gedung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) pada Senin 15 Agustus 2022.
Amel menyampaikan bahwa dia beserta segenap pengurus harian DPP PPP yang menjadi peserta acara pendidikan politik antikorupsi yang diadakan oleh KPK itu. Ia memastikan bila masyarakat bisa melihat video agar disimak secara utuh, tanpa dipotong, serta disesuaikan dengan konteks diskusi yang mengiringinya.
"Bagi PPP pesantren adalah salah satu garda terdepan pendidikan umat, sehingga dalam pendidikan antikorupsi, kita harapkan dapat dimulai dengan memahami betul perbedaan pemberian hadiah/bisyarah yang penuh kasih serta infak/shodaqoh yang berlandaskan keikhlasan dengan praktik yang mengarah pada gratifikasi di lingkungan pesantren,” ujar Amel, Sabtu (20/8/2022).
Amel menuturkan, Ketua Umum PPP menyampaikan hal ini tak lain untuk menanggapi permintaan kiai Gufron agar PPP mampu memberikan warna politik yang berbeda, bukan membenarkan yang biasa, namun membiasakan yang benar. Saat itu, Kiai Gufron berseloroh bahwa PPP harus mampu menjadi partai yang mewujudkan politik Berketuhanan Yang Maha Esa, bukan berkeuangan yang maha kuasa.
Pada akhir acara pembekalan antikorupsi yang diberikan langsung dari Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ini kepada seluruh pengurus pusat PPP, Suharso selaku ketum PPP menandatangani komitmen untuk membangun integritas internal parpol agar menolak politik uang dan praktik korupsi lainnnya.
Amel mengatakan, bagi PPP penghormatan pada ulama adalah salah satu cara PPP mengingat jati dirinya. PPP dibentuk, diawasi, dan memperjuangkan ulama. Hal ini yang selalu ditanamkan oleh para petinggi partai, termasuk Suharso.
“Ketua Umum Suharso sekali lagi menyampaikan tidak sedikit pun bermaksud untuk menyinggung kiai dan ulama, serta menyesalkan video pidato beliau yang dipenggal seadanya, namun Ketum Suharso mengakui beliau sangat terpukul jika sampai ada ulama/kiai yang terluka karena hal ini,” tutur Amel.
Amel juga meyakinkan bahwa Suharso akan berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki kesalahpahaman ini dan dalam waktu dekat akan segera menemui ulama dan kiai untuk dapat berbincang dan memohon masukan secara langsung. (yan yusuf)
(rca)
tulis komentar anda