Jokowi Cemaskan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Minus
Selasa, 30 Juni 2020 - 11:01 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku khawatir pertumbuhan ekonomi pada kuartal II minus. Meskipun memang pada kuartal I, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di angka 2,97%.
“Tapi di kuartal II, kita sangat khawatir bahwa kita sudah berada di posisi minus pertumbuhan ekonomi kita,” tandas Jokowi saat kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020).
Menurut dia, semua negara memang mengalami hal serupa. Pertumbuhan ekonomi dunia bakal terkontraksi antara -6% hingga-7,6%. Beberapa negara maju diprediksi pertumbuhan ekonominya juga akan minus. (Baca juga: Kunjungan Kerja ke Jawa Tengah, Ini Agenda Presiden Jokowi)
“Artinya apa? global dunia sudah masuk ke yang namanya resesi. Dan bahkan saya sampaikan, tahun ini Singapura diprediksi -6,8%; Malaysia -8%; Amerika -9,7%; Inggris -15,4%; Jerman -11,2%; Prancis -17,2%; dan Jepang -8,3%,” ungkapnya.
Dia memperingatkan agar semua jajaran pemerintahan berhati-hati. Di mana urusan kesehatan dan ekonomi harus bisa berjalan beriringan. “Jadi, saya harapkan bapak ibu dan saudara sekalian, gas dan remnya itu betul-betul diatur. Jangan sampai melonggarkan tanpa sebuah kendali rem, sehingga mungkin ekonominya bagus, tapi covidnya juga naik. Bukan itu yang kita inginkan,” ujarnya.
Jokowi ingin agar baik ekonomi maupun kesehatan dapat ditangani dengan baik secara bersamaan. Meskipun memang diakuinya hal ini tidaklah mudah. “Dan ini menjadi tanggung jawab kita semuanya. Bukan hanya gubernur, bupati, dan wali kota saja, tapi jajaran forkopimda dan TNI/Polri, seluruh gugus tugas betul-betul menjaga agar itu bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
“Tapi di kuartal II, kita sangat khawatir bahwa kita sudah berada di posisi minus pertumbuhan ekonomi kita,” tandas Jokowi saat kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020).
Menurut dia, semua negara memang mengalami hal serupa. Pertumbuhan ekonomi dunia bakal terkontraksi antara -6% hingga-7,6%. Beberapa negara maju diprediksi pertumbuhan ekonominya juga akan minus. (Baca juga: Kunjungan Kerja ke Jawa Tengah, Ini Agenda Presiden Jokowi)
“Artinya apa? global dunia sudah masuk ke yang namanya resesi. Dan bahkan saya sampaikan, tahun ini Singapura diprediksi -6,8%; Malaysia -8%; Amerika -9,7%; Inggris -15,4%; Jerman -11,2%; Prancis -17,2%; dan Jepang -8,3%,” ungkapnya.
Dia memperingatkan agar semua jajaran pemerintahan berhati-hati. Di mana urusan kesehatan dan ekonomi harus bisa berjalan beriringan. “Jadi, saya harapkan bapak ibu dan saudara sekalian, gas dan remnya itu betul-betul diatur. Jangan sampai melonggarkan tanpa sebuah kendali rem, sehingga mungkin ekonominya bagus, tapi covidnya juga naik. Bukan itu yang kita inginkan,” ujarnya.
Jokowi ingin agar baik ekonomi maupun kesehatan dapat ditangani dengan baik secara bersamaan. Meskipun memang diakuinya hal ini tidaklah mudah. “Dan ini menjadi tanggung jawab kita semuanya. Bukan hanya gubernur, bupati, dan wali kota saja, tapi jajaran forkopimda dan TNI/Polri, seluruh gugus tugas betul-betul menjaga agar itu bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
(nbs)
tulis komentar anda