Setelah Surabaya, KIB Keliling Indonesia Sosialisasi Platform Koalisi

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 12:02 WIB
Konsolidasi yang dilakukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Surabaya dimaksudkan untuk terus memadukan gerak partai politik (parpol) dalam koalisi. Foto/MPI
JAKARTA - Konsolidasi yang dilakukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Surabaya dimaksudkan untuk terus memadukan gerak partai politik (parpol) dalam koalisi. Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Umum PA N, Viva Yoga Mauladi.

Menurutnya, ini langkah awal di mana seluruh provinsi akan bergerak merespons konsolidasi tersebut. “Acara KIB di Jawa Timur bertujuan untuk merekatkan, melengketkan, memadukan, dan menyatukan gerak langkah politik dalam Pilpres 2024,” ujar dia dalam keterangannya, Sabtu (13/8/2022).

Viva menegaskan KIB akan menggelar hal yang sama di seluruh daerah di Indonesia, termasuk tingkat kabupaten dan kota. "Nanti KIB akan menyelenggarakan acara yang seperti di Surabaya di 34 provinsi dan 514 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia," jelas Viva.

Di samping itu lanjut dia, KIB juga akan mensosialisasikan platform koalisi untuk Indonesia Baru. Meski ideologi PAN, Golkar, dan PPP memiliki ciri-ciri khusus masing-masing, tetapi tidak berbeda secara signifikan.

"Terumuskan di platform KIB sebagai pedoman dasar dan nilai perjuangan koalisi," katanya.



Viva menambahkan KIB lebih memprioritaskan mengusung calon dari internal sebagai calon presiden. Di antaranya ada nama Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PPP Suharso Monoarfa.

“Di acara itu akan mengundang kader KIB di pimpinan daerah," ucap Viva.

Sebelumnya, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menjelaskan visi misi yang dimaksud dalam konsolidasi KIB di Surabaya adalah visi pemerintahan ke depan. KIB mengusung visi besar dalam hal ini terkait dengan pemerintahan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Karena KIB merupakan kelanjutan dari Pemerintahan Presiden Jokowi," ujar pria yang akrab disapa Awiek.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More