Butuh Komitmen Pemerintah Wujudkan Usulan Ratu Kalinyamat Jadi Pahlawan Nasional
Kamis, 11 Agustus 2022 - 21:55 WIB
Dosen Universitas Diponegoro Semarang, Alamsyah menjelaskan, kajian tentang perlawanan Ratu Kalinyamat didasarkan pada sumber-sumber primer dari bangsa Portugis. Mereka mengakui keberadaan Ratu Kalinyamat yang mereka sebut Reinha de Japora.
Pada era yang sama 1549-1579 di Jepara, ujar Alamsyah, Ratu Kalinyamat yang merupakan anak dari Sultan Trenggono, cucu dari Raden Patah itu, berkuasa. Dia menilai, Ratu Kalinyamat adalah aktor intelektual yang membangun politik dan ekonomi Jepara pada masa itu.
Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie menyampaikan terima kasih kepada KSAL Laksamana TNI Yudo Margono karena sudah diperkenankan memakai Kapal Dewa Ruci, kapal latih yang melegenda, untuk talk show. Menurutnya, di masa Ratu Kalinyamat, kawasan Nusantara sudah memiliki armada kapal perang yang mumpuni dan mampu membangun aliansi dengan Kesultanan Nusantara.
Selain itu, jelas Connie, strategi perang yang diterapkan Ratu Kalinyamat lewat pemutusan rantai logistik sangat relevan dengan kondisi saat ini. Ratu Kalinyamat, di masanya, selain membangun armada perang juga membangun armada logistik yang kuat dalam menerapkan strategi itu. "Ratu Kalinyamat begitu powerfull masa itu. Semangat ini yang harus dibangkitkan saat ini," kata Connie.
Kepala Dinas Sejarah TNI AL, Laksamana Pertama TNI Eko Gajah Seno mengungkapkan, sejarah Ratu Kalinyamat sungguh luar biasa. Ratu dari Jepara itu visioner melampaui zamannya.
Di sela talk show, mantan KSAL Bernard Ken Sondakh mengusulkan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan TNI AL sekaligus Pahlawan Nasional. Laksmana Malahayati, seorang panglima perang bisa jadi Pahlawan Nasional, maka seharusnya Ratu Kalinyamat yang membangun kekuatan maritim Nusantara bisa lebih dari Malahayati.
Di akhir talk show, Ketua Tim Pakar Ratu Kalinyamat Prof Ratno Lukito membacakan rekomendasi kepada KSAL untuk menyampaikan kepada Panglima TNI agar Ratu Kalinyamat dapat diprioritaskan sebagai Pahlawan Nasional 2022. Selain itu, Ratno juga mengusulkan kepada TNI AL agar memberi nama kepada salah satu kapal perangnya dengan nama KRI Ratu Kalinyamat dan membuat program tapak tilas perjuangan Ratu Kalinyamat.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Pada era yang sama 1549-1579 di Jepara, ujar Alamsyah, Ratu Kalinyamat yang merupakan anak dari Sultan Trenggono, cucu dari Raden Patah itu, berkuasa. Dia menilai, Ratu Kalinyamat adalah aktor intelektual yang membangun politik dan ekonomi Jepara pada masa itu.
Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie menyampaikan terima kasih kepada KSAL Laksamana TNI Yudo Margono karena sudah diperkenankan memakai Kapal Dewa Ruci, kapal latih yang melegenda, untuk talk show. Menurutnya, di masa Ratu Kalinyamat, kawasan Nusantara sudah memiliki armada kapal perang yang mumpuni dan mampu membangun aliansi dengan Kesultanan Nusantara.
Selain itu, jelas Connie, strategi perang yang diterapkan Ratu Kalinyamat lewat pemutusan rantai logistik sangat relevan dengan kondisi saat ini. Ratu Kalinyamat, di masanya, selain membangun armada perang juga membangun armada logistik yang kuat dalam menerapkan strategi itu. "Ratu Kalinyamat begitu powerfull masa itu. Semangat ini yang harus dibangkitkan saat ini," kata Connie.
Kepala Dinas Sejarah TNI AL, Laksamana Pertama TNI Eko Gajah Seno mengungkapkan, sejarah Ratu Kalinyamat sungguh luar biasa. Ratu dari Jepara itu visioner melampaui zamannya.
Di sela talk show, mantan KSAL Bernard Ken Sondakh mengusulkan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan TNI AL sekaligus Pahlawan Nasional. Laksmana Malahayati, seorang panglima perang bisa jadi Pahlawan Nasional, maka seharusnya Ratu Kalinyamat yang membangun kekuatan maritim Nusantara bisa lebih dari Malahayati.
Di akhir talk show, Ketua Tim Pakar Ratu Kalinyamat Prof Ratno Lukito membacakan rekomendasi kepada KSAL untuk menyampaikan kepada Panglima TNI agar Ratu Kalinyamat dapat diprioritaskan sebagai Pahlawan Nasional 2022. Selain itu, Ratno juga mengusulkan kepada TNI AL agar memberi nama kepada salah satu kapal perangnya dengan nama KRI Ratu Kalinyamat dan membuat program tapak tilas perjuangan Ratu Kalinyamat.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(abd)
tulis komentar anda