Butuh Komitmen Pemerintah Wujudkan Usulan Ratu Kalinyamat Jadi Pahlawan Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perjuangan gigih Ratu Kalinyamat melawan penjajah Portugis telah diakui masyarakat, pendahulu bangsa, bahkan dunia. Namun untuk menjadikannya sebagai Pahlawan Nasional dibutuhkan komitmen kuat dari pemerintah dan komponen masyarakat luas.
"Perlu dukungan yang kuat dari pemerintah bersama berbagai komponen masyarakat untuk mendukung Ratu Kalinyamat, yang membangun kekuatan maritim Nusantara untuk melawan penjajah, sebagai Pahlawan Nasional," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat pada talk show berjudul Napak Tilas Ratu Kalinyamat Pahlawan Maritim Nusantara yang digelar TNI AL bersama Yayasan Dharma Bakti Lestari dan Forum Diskusi Denpasar 12 di atas Kapal Dewa Ruci yang sedang bersandar di Dermaga Kolinlamil, Pangkalan Angkatan Laut, Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, sepak terjang Ratu Kalinyamat di Abad XVI menunjukkan bahwa Nusantara mampu membangun kekuatan maritim, sehingga dapat menjaga wilayah kedaulatan dari serangan musuh. Nilai-nilai yang ditanamkan Ratu Kalinyamat seperti kebangsaan, membangun kekuatan maritim dari sisi ekonomi dan politik, masih sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Baca juga: Megawati Dukung Ratu Kalinyamat dan Dokter Soeharto Dijadikan Pahlawan Nasional
"Bahkan para pemimpin bangsa di masa lalu, seperti Bung Karno sangat menghormati Ratu Kalinyamat dengan berziarah ke makam Ratu dari Jepara itu pada tahun 1952," katanya.
Menurut Rerie, pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Ratu Kalinyamat sekaligus akan melestarikan nilai-nilai kebangsaan dan pikiran besar Ratu Kalinyamat dalam membangun kekuatan maritim dan nilai-nilai kesetaraan gender, yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjawab tantangan masa depan bangsa.
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri juga menegaskan dukungan agar Ratu Kalinyamat mendapat gelar Pahlawan Nasional. Sebab, menurut Megawati, negara Indonesia era Nusantara memang merupakan wilayah kepulauan yang memiliki kekuatan maritim mumpuni, seperti yang dibangun oleh Ratu Kalinyamat di Abad XVI.
Megawati sangat menyayangkan prestasi perempuan Indonesia di masa lalu seringkali dilupakan. Perjuangan Ratu Kalinyamat masih sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Baca juga: Sosok Ratu Kalinyamat, Kegigihannya Membebaskan Malaka Diakui Portugis
Dosen Universitas Diponegoro Semarang, Alamsyah menjelaskan, kajian tentang perlawanan Ratu Kalinyamat didasarkan pada sumber-sumber primer dari bangsa Portugis. Mereka mengakui keberadaan Ratu Kalinyamat yang mereka sebut Reinha de Japora.
Pada era yang sama 1549-1579 di Jepara, ujar Alamsyah, Ratu Kalinyamat yang merupakan anak dari Sultan Trenggono, cucu dari Raden Patah itu, berkuasa. Dia menilai, Ratu Kalinyamat adalah aktor intelektual yang membangun politik dan ekonomi Jepara pada masa itu.
Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie menyampaikan terima kasih kepada KSAL Laksamana TNI Yudo Margono karena sudah diperkenankan memakai Kapal Dewa Ruci, kapal latih yang melegenda, untuk talk show. Menurutnya, di masa Ratu Kalinyamat, kawasan Nusantara sudah memiliki armada kapal perang yang mumpuni dan mampu membangun aliansi dengan Kesultanan Nusantara.
Selain itu, jelas Connie, strategi perang yang diterapkan Ratu Kalinyamat lewat pemutusan rantai logistik sangat relevan dengan kondisi saat ini. Ratu Kalinyamat, di masanya, selain membangun armada perang juga membangun armada logistik yang kuat dalam menerapkan strategi itu. "Ratu Kalinyamat begitu powerfull masa itu. Semangat ini yang harus dibangkitkan saat ini," kata Connie.
Kepala Dinas Sejarah TNI AL, Laksamana Pertama TNI Eko Gajah Seno mengungkapkan, sejarah Ratu Kalinyamat sungguh luar biasa. Ratu dari Jepara itu visioner melampaui zamannya.
Di sela talk show, mantan KSAL Bernard Ken Sondakh mengusulkan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan TNI AL sekaligus Pahlawan Nasional. Laksmana Malahayati, seorang panglima perang bisa jadi Pahlawan Nasional, maka seharusnya Ratu Kalinyamat yang membangun kekuatan maritim Nusantara bisa lebih dari Malahayati.
Di akhir talk show, Ketua Tim Pakar Ratu Kalinyamat Prof Ratno Lukito membacakan rekomendasi kepada KSAL untuk menyampaikan kepada Panglima TNI agar Ratu Kalinyamat dapat diprioritaskan sebagai Pahlawan Nasional 2022. Selain itu, Ratno juga mengusulkan kepada TNI AL agar memberi nama kepada salah satu kapal perangnya dengan nama KRI Ratu Kalinyamat dan membuat program tapak tilas perjuangan Ratu Kalinyamat.
"Perlu dukungan yang kuat dari pemerintah bersama berbagai komponen masyarakat untuk mendukung Ratu Kalinyamat, yang membangun kekuatan maritim Nusantara untuk melawan penjajah, sebagai Pahlawan Nasional," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat pada talk show berjudul Napak Tilas Ratu Kalinyamat Pahlawan Maritim Nusantara yang digelar TNI AL bersama Yayasan Dharma Bakti Lestari dan Forum Diskusi Denpasar 12 di atas Kapal Dewa Ruci yang sedang bersandar di Dermaga Kolinlamil, Pangkalan Angkatan Laut, Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, sepak terjang Ratu Kalinyamat di Abad XVI menunjukkan bahwa Nusantara mampu membangun kekuatan maritim, sehingga dapat menjaga wilayah kedaulatan dari serangan musuh. Nilai-nilai yang ditanamkan Ratu Kalinyamat seperti kebangsaan, membangun kekuatan maritim dari sisi ekonomi dan politik, masih sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Baca juga: Megawati Dukung Ratu Kalinyamat dan Dokter Soeharto Dijadikan Pahlawan Nasional
"Bahkan para pemimpin bangsa di masa lalu, seperti Bung Karno sangat menghormati Ratu Kalinyamat dengan berziarah ke makam Ratu dari Jepara itu pada tahun 1952," katanya.
Menurut Rerie, pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Ratu Kalinyamat sekaligus akan melestarikan nilai-nilai kebangsaan dan pikiran besar Ratu Kalinyamat dalam membangun kekuatan maritim dan nilai-nilai kesetaraan gender, yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjawab tantangan masa depan bangsa.
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri juga menegaskan dukungan agar Ratu Kalinyamat mendapat gelar Pahlawan Nasional. Sebab, menurut Megawati, negara Indonesia era Nusantara memang merupakan wilayah kepulauan yang memiliki kekuatan maritim mumpuni, seperti yang dibangun oleh Ratu Kalinyamat di Abad XVI.
Megawati sangat menyayangkan prestasi perempuan Indonesia di masa lalu seringkali dilupakan. Perjuangan Ratu Kalinyamat masih sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Baca juga: Sosok Ratu Kalinyamat, Kegigihannya Membebaskan Malaka Diakui Portugis
Dosen Universitas Diponegoro Semarang, Alamsyah menjelaskan, kajian tentang perlawanan Ratu Kalinyamat didasarkan pada sumber-sumber primer dari bangsa Portugis. Mereka mengakui keberadaan Ratu Kalinyamat yang mereka sebut Reinha de Japora.
Pada era yang sama 1549-1579 di Jepara, ujar Alamsyah, Ratu Kalinyamat yang merupakan anak dari Sultan Trenggono, cucu dari Raden Patah itu, berkuasa. Dia menilai, Ratu Kalinyamat adalah aktor intelektual yang membangun politik dan ekonomi Jepara pada masa itu.
Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie menyampaikan terima kasih kepada KSAL Laksamana TNI Yudo Margono karena sudah diperkenankan memakai Kapal Dewa Ruci, kapal latih yang melegenda, untuk talk show. Menurutnya, di masa Ratu Kalinyamat, kawasan Nusantara sudah memiliki armada kapal perang yang mumpuni dan mampu membangun aliansi dengan Kesultanan Nusantara.
Selain itu, jelas Connie, strategi perang yang diterapkan Ratu Kalinyamat lewat pemutusan rantai logistik sangat relevan dengan kondisi saat ini. Ratu Kalinyamat, di masanya, selain membangun armada perang juga membangun armada logistik yang kuat dalam menerapkan strategi itu. "Ratu Kalinyamat begitu powerfull masa itu. Semangat ini yang harus dibangkitkan saat ini," kata Connie.
Kepala Dinas Sejarah TNI AL, Laksamana Pertama TNI Eko Gajah Seno mengungkapkan, sejarah Ratu Kalinyamat sungguh luar biasa. Ratu dari Jepara itu visioner melampaui zamannya.
Di sela talk show, mantan KSAL Bernard Ken Sondakh mengusulkan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan TNI AL sekaligus Pahlawan Nasional. Laksmana Malahayati, seorang panglima perang bisa jadi Pahlawan Nasional, maka seharusnya Ratu Kalinyamat yang membangun kekuatan maritim Nusantara bisa lebih dari Malahayati.
Di akhir talk show, Ketua Tim Pakar Ratu Kalinyamat Prof Ratno Lukito membacakan rekomendasi kepada KSAL untuk menyampaikan kepada Panglima TNI agar Ratu Kalinyamat dapat diprioritaskan sebagai Pahlawan Nasional 2022. Selain itu, Ratno juga mengusulkan kepada TNI AL agar memberi nama kepada salah satu kapal perangnya dengan nama KRI Ratu Kalinyamat dan membuat program tapak tilas perjuangan Ratu Kalinyamat.
(abd)