Alvin Lie Sentil Benny Mamoto: Apa Kompolnas Jubir Kapolres?
Kamis, 11 Agustus 2022 - 19:18 WIB
Mungkin orang bertanya, kenapa 7 tembakan Brigadir J nggak ada yang kena, sementara 5 tembakan Brigadir E itu kena semua. Yang pertama perlu dijelaskan bahwa kondisi Brigadir J dalam keadaan panik, dalam keadaan tidak fokus untuk membidikkan senjatanya karena kaget ketahuan, sehingga arah tembakannya tidak menentu. Di samping itu, juga terhalang oleh tangga. Sementara Brigadir E itu fokus karena dia berada di atas bisa mengarahkan senjatanya ke Brigadir J. Ini posisinya, sehingga memudahkan dia untuk membidik. Di samping itu, Brigadir E ternyata memang juara menembak dari Brimob, sehingga bidikannya tepat. Itu dalam sisi masalah tembakan.
Kemudian, yang kedua, beredarnya isu masalah ada luka sayatan, kemudian ada luka-luka lebam, dan sebagainya, itu juga sudah kami klarifikasi, kami lihat langsung foto-fotonya, tidak ada luka sayatan, yang ada adalah luka serempetan peluru atau pecahan peluru. Kalau sayatan itu kan itu tipis seperti kena pisau, ini tidak.
Kemudian dikatakan bahwa jarinya putus, tidak. Jarinya memang luka karena saat memegang pistol, kena tembakan dari Brigadir E, memang ada di situ jarinya luka, tapi bukan putus. Nah kemudian juga, menyangkut masalah luka-luka yang lain, lebam dan sebagainya, itu dari keterangan para saksi tidak ada aksi pemukulan dan sebagainya. Karena semata-mata melepas tembakan dan pelurunya itu berkoset atau mengenai benda lain baru mengenai tubuh, proyektil itu pecah, maka luaknya belum tentu selebar lingkarannya kalau kena peluru utuh.
Ini akan dijelaskan oleh ahlinya dari pihak Puslabfor, dokter forensik, akan dijelaskan penyebab kematian dan sebagainya.
Tidak ada (kejanggalan). Kemudian ada pertanyaan lagi terkait peristiwa Kumat baru Senen disampaikan. Ya kita tahu kan itu Hari raya idul adha, dan kejadiannya sore, sehingga Polri fokus olah TKP untuk mengumpulkan bukti dan tentunya semua orang sedang liburan atau merayakan Idul Adha, sehingga tidak fokus ke sana.
Pertimbangan baru dirilis itu juga tergantung ya, karena masalah ini cukup sensitif tentunya harus dipastikan dulu bagaimana kejadian sesungguhnya kemudian bisa dirilis".
Kemudian, yang kedua, beredarnya isu masalah ada luka sayatan, kemudian ada luka-luka lebam, dan sebagainya, itu juga sudah kami klarifikasi, kami lihat langsung foto-fotonya, tidak ada luka sayatan, yang ada adalah luka serempetan peluru atau pecahan peluru. Kalau sayatan itu kan itu tipis seperti kena pisau, ini tidak.
Kemudian dikatakan bahwa jarinya putus, tidak. Jarinya memang luka karena saat memegang pistol, kena tembakan dari Brigadir E, memang ada di situ jarinya luka, tapi bukan putus. Nah kemudian juga, menyangkut masalah luka-luka yang lain, lebam dan sebagainya, itu dari keterangan para saksi tidak ada aksi pemukulan dan sebagainya. Karena semata-mata melepas tembakan dan pelurunya itu berkoset atau mengenai benda lain baru mengenai tubuh, proyektil itu pecah, maka luaknya belum tentu selebar lingkarannya kalau kena peluru utuh.
Ini akan dijelaskan oleh ahlinya dari pihak Puslabfor, dokter forensik, akan dijelaskan penyebab kematian dan sebagainya.
Tidak ada (kejanggalan). Kemudian ada pertanyaan lagi terkait peristiwa Kumat baru Senen disampaikan. Ya kita tahu kan itu Hari raya idul adha, dan kejadiannya sore, sehingga Polri fokus olah TKP untuk mengumpulkan bukti dan tentunya semua orang sedang liburan atau merayakan Idul Adha, sehingga tidak fokus ke sana.
Pertimbangan baru dirilis itu juga tergantung ya, karena masalah ini cukup sensitif tentunya harus dipastikan dulu bagaimana kejadian sesungguhnya kemudian bisa dirilis".
(muh)
tulis komentar anda