Dicatat: Nama dan Puisi
Senin, 08 Agustus 2022 - 09:42 WIB
Liswindio tentu sadar saat berpuisi ia mengetahui nama-nama besar terus berkibar dan hasrat orang-orang membaca puisi belum mengarah ke nama-nama baru atau masih sedikit memberi persembahan puisi. Kita belum berurusan dengan pendokumentasian. Kita justru kebingungan dalam memberi tempat dan membuat catatan atas kehadiran nama-nama dengan sekian buku untuk “disejarahkan” dalam sastra di Indonesia.
Kita simak puisi berjudul “Kuantum Masa Depan” digubah Liswindio pada 2019. Puisi berjudul megah tapi kita membaca larik-larik kesederhanaan sambil mengalami hidup bertema abad XXI. Ia menulis: Di dalam kotak itu tersimpan rahasia yang rapat/ tentang sepasang hidup-mati, dan turunan di antara/ keduanya, sedang engkau segera harus memilih satu/ ke mana takdir akan menjawab ketidakpastiannya. Judul megah belum tentu mengikutkan kemunculan diksi-diksi “baru” atau “mutakhir” berharapan puisi tak terseret dalam arus lirik merajalela di Indonesia.
Kini, kita menginginkan nama dan sekian puisi dalam buku itu tercatat dalam sejarah sedang dibentuk dalam perpuisian Indonesia. Kita masih mungkin menantikan perubahan atau perkembangan disajikan Liswindio bila masih berpuisi dan ada wujud terbitan-terbitan untuk tahun-tahun bakal berdatangan.
Penerbitan buku berjudul Anicca itu memastikan Liswindio itu nama wajib tercatat untuk mengerti perpuisian masih bergerak dengan buku cetak. Kita menunggu ada pencatatan dan “pengekalan” dalam buku-buku seperti pernah digarap HB Jassin, A Teeuw, Ajip Rosidi, dan lain-lain, sejak puluhan tahun lalu. Begitu.
Judul : Anicca
Penulis : Liswindio Apendicaesar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetak : 2022
Tebal : 76 halaman
ISBN : 978 602 06 6016 5
Kita simak puisi berjudul “Kuantum Masa Depan” digubah Liswindio pada 2019. Puisi berjudul megah tapi kita membaca larik-larik kesederhanaan sambil mengalami hidup bertema abad XXI. Ia menulis: Di dalam kotak itu tersimpan rahasia yang rapat/ tentang sepasang hidup-mati, dan turunan di antara/ keduanya, sedang engkau segera harus memilih satu/ ke mana takdir akan menjawab ketidakpastiannya. Judul megah belum tentu mengikutkan kemunculan diksi-diksi “baru” atau “mutakhir” berharapan puisi tak terseret dalam arus lirik merajalela di Indonesia.
Kini, kita menginginkan nama dan sekian puisi dalam buku itu tercatat dalam sejarah sedang dibentuk dalam perpuisian Indonesia. Kita masih mungkin menantikan perubahan atau perkembangan disajikan Liswindio bila masih berpuisi dan ada wujud terbitan-terbitan untuk tahun-tahun bakal berdatangan.
Penerbitan buku berjudul Anicca itu memastikan Liswindio itu nama wajib tercatat untuk mengerti perpuisian masih bergerak dengan buku cetak. Kita menunggu ada pencatatan dan “pengekalan” dalam buku-buku seperti pernah digarap HB Jassin, A Teeuw, Ajip Rosidi, dan lain-lain, sejak puluhan tahun lalu. Begitu.
Judul : Anicca
Penulis : Liswindio Apendicaesar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetak : 2022
Tebal : 76 halaman
ISBN : 978 602 06 6016 5
tulis komentar anda