Konferensi Jurnalisme Data dan Komputasi Sukses Digelar
Rabu, 03 Agustus 2022 - 16:58 WIB
JAKARTA - Data and Computational Journalism Conference Indonesia (DCJ-CI) 2022 sukses digelar selama empat hari, Rabu-Sabtu (27-30/7/2022). Sebanyak 1.205 peserta berpartisipasi dalam konferensi internasional tahunan ini, membangun jejaring, dan mendapatkan keterampilan praktik terbaik di bidang jurnalisme data.
Konferensi resmi ditutup (30/7/2022) oleh Deputy Press Attache US Embassy to the Republic of Indonesia, Nicholas Geisinger di Hotel Ashley Wahid Hasyim Jakarta. "Selama pandemi Covid-19, jurnalisme berbasis data memainkan peran penting dalam menyampaikan berita yang akurat dengan cepat. Semakin banyak orang melihat manfaat dan peluang yang ada dalam berita berbasis data," ucap Nicholas dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (3/8/2022).
Menurutnya, Kedutaan Besar Amerika Serikat percaya pada penguatan demokrasi dengan membantu jurnalisme agar berkembang, dengan menggunakan cara-cara inovatif dalam menyajikan data, menyediakan informasi berbasis fakta kepada pembaca, dan memperluas jaringan antara jurnalis di Indonesia dan seluruh dunia.
Baca juga: Seribuan Peserta Ikuti Konferensi Jurnalisme Data dan Komputasi Pertama di Asia Tenggara
Beberapa bahasan menarik dalam konferensi tahun ini, termasuk tentang kemunculan pandemi Covid-19 yang membuat konten berbasis data semakin diperlukan dan diminati masyarakat, terutama yang lewat teknologi mutakhir, mampu menawarkan interaktivitas dan pengalaman imersif. Kemudian bagaimana media, baik di Indonesia maupun di luar negeri, membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menangkal disinformasi yang bermunculan di masyarakat lewat fact-checking.
Beberapa proyek berbasis jurnalisme data yang menarik dan berdampak pada masyarakat juga dibedah di DCJ-CI 2022, seperti kasus plasma perusahaan kelapa sawit di Indonesia, hingga proyek Panama Papers yang pengungkapan skandal pencucian uang dunia. Sesi yang juga banyak menarik perhatian pendaftar adalah sesi workshop, di mana peserta diajarkan baik secara langsung maupun secara daring mulai dari penggunaan tools-tools olah data, visualisasi data, hingga fact-checking.
Selama empat hari, peserta terlibat aktif dalam rangkaian diskusi, seminar, dan pelatihan langsung. Peserta dibekali pengetahuan mengolah data, memvisualisasikan data, dan mengenal teknologi terbaru dalam ruang redaksi. Dengan begitu, kemampuan peserta dalam bekerja dengan data dan teknologi semakin tajam dan peserta mampu berpikir kritis terhadap suatu isu.
"Melalui serangkaian pelatihan langsung dan seminar di konferensi ini, para jurnalis, mahasiswa, dan dosen jurnalistik menjadi semakin mahir dalam jurnalisme data dan komputasi, serta mengenali teknologi terbarunya. Kami harapkan ke depannya mereka dapat membagikan pengetahuan yang didapat dan menerapkannya di ruang redaksi. Dengan begitu, karya jurnalistik berkualitas yang mereka hasilkan memungkinkan masyarakat terinformasi lebih baik, serta memiliki dampak perubahan yang positif di masyarakat," kata Project Officer DCJ-CI, Utami Diah Kusumawati.
Ahli jurnalisme data dan komputasi dari berbagai negara terlibat dalam serangkaian pelatihan langsung dan seminar di DCJ-CI 2022, seperti Adolfo Arranz (Senior Graphics Editor di Reuters) yang berdiskusi tentang meningkatnya praktik jurnalisme data dan komputasi saat pandemi, Alberto Cairo (Knight Chair in Visual Journalism, School of Communication di University of Miami) yang berbicara tentang prinsip jurnalisme data dan visualisasi data,hingga Shadab Nazmi (BBC India) yang memandu pelatihan penggunaan perangkat R, dan dan Uli Köppen yang berbicara tentang Artificial Inteligence di ruang redaksi.
Konferensi resmi ditutup (30/7/2022) oleh Deputy Press Attache US Embassy to the Republic of Indonesia, Nicholas Geisinger di Hotel Ashley Wahid Hasyim Jakarta. "Selama pandemi Covid-19, jurnalisme berbasis data memainkan peran penting dalam menyampaikan berita yang akurat dengan cepat. Semakin banyak orang melihat manfaat dan peluang yang ada dalam berita berbasis data," ucap Nicholas dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (3/8/2022).
Menurutnya, Kedutaan Besar Amerika Serikat percaya pada penguatan demokrasi dengan membantu jurnalisme agar berkembang, dengan menggunakan cara-cara inovatif dalam menyajikan data, menyediakan informasi berbasis fakta kepada pembaca, dan memperluas jaringan antara jurnalis di Indonesia dan seluruh dunia.
Baca juga: Seribuan Peserta Ikuti Konferensi Jurnalisme Data dan Komputasi Pertama di Asia Tenggara
Beberapa bahasan menarik dalam konferensi tahun ini, termasuk tentang kemunculan pandemi Covid-19 yang membuat konten berbasis data semakin diperlukan dan diminati masyarakat, terutama yang lewat teknologi mutakhir, mampu menawarkan interaktivitas dan pengalaman imersif. Kemudian bagaimana media, baik di Indonesia maupun di luar negeri, membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menangkal disinformasi yang bermunculan di masyarakat lewat fact-checking.
Beberapa proyek berbasis jurnalisme data yang menarik dan berdampak pada masyarakat juga dibedah di DCJ-CI 2022, seperti kasus plasma perusahaan kelapa sawit di Indonesia, hingga proyek Panama Papers yang pengungkapan skandal pencucian uang dunia. Sesi yang juga banyak menarik perhatian pendaftar adalah sesi workshop, di mana peserta diajarkan baik secara langsung maupun secara daring mulai dari penggunaan tools-tools olah data, visualisasi data, hingga fact-checking.
Selama empat hari, peserta terlibat aktif dalam rangkaian diskusi, seminar, dan pelatihan langsung. Peserta dibekali pengetahuan mengolah data, memvisualisasikan data, dan mengenal teknologi terbaru dalam ruang redaksi. Dengan begitu, kemampuan peserta dalam bekerja dengan data dan teknologi semakin tajam dan peserta mampu berpikir kritis terhadap suatu isu.
"Melalui serangkaian pelatihan langsung dan seminar di konferensi ini, para jurnalis, mahasiswa, dan dosen jurnalistik menjadi semakin mahir dalam jurnalisme data dan komputasi, serta mengenali teknologi terbarunya. Kami harapkan ke depannya mereka dapat membagikan pengetahuan yang didapat dan menerapkannya di ruang redaksi. Dengan begitu, karya jurnalistik berkualitas yang mereka hasilkan memungkinkan masyarakat terinformasi lebih baik, serta memiliki dampak perubahan yang positif di masyarakat," kata Project Officer DCJ-CI, Utami Diah Kusumawati.
Ahli jurnalisme data dan komputasi dari berbagai negara terlibat dalam serangkaian pelatihan langsung dan seminar di DCJ-CI 2022, seperti Adolfo Arranz (Senior Graphics Editor di Reuters) yang berdiskusi tentang meningkatnya praktik jurnalisme data dan komputasi saat pandemi, Alberto Cairo (Knight Chair in Visual Journalism, School of Communication di University of Miami) yang berbicara tentang prinsip jurnalisme data dan visualisasi data,hingga Shadab Nazmi (BBC India) yang memandu pelatihan penggunaan perangkat R, dan dan Uli Köppen yang berbicara tentang Artificial Inteligence di ruang redaksi.
tulis komentar anda