Kemenko PMK Soroti Permasalahan Anak, dari Pornografi hingga Penyalahgunaan Narkoba
Minggu, 24 Juli 2022 - 09:48 WIB
JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Kemenko PMK ) menyoroti permasalahan anak yang banyak terjadi di lingkungan masyarakat. Permasalahan ini harus benar-benar diatasi untuk mewujudkan generasi emas dan berkualitas.
"Anak-anak tidak boleh lepas dari pengawasan dan bimbingan dari orang tua, maupun lingkungannya agar kita bisa mengurangi permasalahan yang terjadi pada anak," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Kartika Putri dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (24/7/2022).
Femmy mengungkapkan beberapa masalah yang kerap terjadi pada anak. Antara lain pornografi, pornoaksi, perilaku seks, nikah muda, merokok, kekerasan, perundungan, dan konflik sosial. Di samping itu, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
"Pencegahan harus dimulai dari keluarga dan masyarakat. Anak harus diberikan dedikasi moral etika dan budaya yang baik. Serta harus membangun ikatan emosional, anak harus diperhatikan dan dipahami," kata Femmy.
Selain itu, masyarakat, pemerintah, dan stakeholder terkait juga harus mengambil peran dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak. "Kita tahu perilaku berisiko pada anak masih banyak terjadi di masyarakat dan cukup memprihatinkan. Oleh karena itu, kita harus memperkuat koordinasi kebijakan lintas sektor, pemetaan program kegiatan antarkementerian/lembaga, dan membangun komunikasi dan kolaborasi, karena kita tidak bisa bekerja sendiri," ujarnya.
Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) merupakan momentum yang tepat untuk mengingat kembali mengenai pentingnya pemenuhan hak dan perlindungan anak serta mengoptimalkan tumbuh kembang anak-anak Indonesia. "Anak-anak Indonesia harus tumbuh dan berkembang secara sehat jasmani dan rohaninya, tumbuh kembangnya harus optimal, dan memiliki masa depan yang cerah, bebas dari segala bentuk kekerasan," kata Femmy.
Baca juga: Titi Kamal Menangis Dengar Cerita Sarwendah Akan Berobat ke Singapura: Mikirin Anak-anak
"Anak-anak tidak boleh lepas dari pengawasan dan bimbingan dari orang tua, maupun lingkungannya agar kita bisa mengurangi permasalahan yang terjadi pada anak," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Kartika Putri dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (24/7/2022).
Femmy mengungkapkan beberapa masalah yang kerap terjadi pada anak. Antara lain pornografi, pornoaksi, perilaku seks, nikah muda, merokok, kekerasan, perundungan, dan konflik sosial. Di samping itu, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
"Pencegahan harus dimulai dari keluarga dan masyarakat. Anak harus diberikan dedikasi moral etika dan budaya yang baik. Serta harus membangun ikatan emosional, anak harus diperhatikan dan dipahami," kata Femmy.
Selain itu, masyarakat, pemerintah, dan stakeholder terkait juga harus mengambil peran dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak. "Kita tahu perilaku berisiko pada anak masih banyak terjadi di masyarakat dan cukup memprihatinkan. Oleh karena itu, kita harus memperkuat koordinasi kebijakan lintas sektor, pemetaan program kegiatan antarkementerian/lembaga, dan membangun komunikasi dan kolaborasi, karena kita tidak bisa bekerja sendiri," ujarnya.
Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) merupakan momentum yang tepat untuk mengingat kembali mengenai pentingnya pemenuhan hak dan perlindungan anak serta mengoptimalkan tumbuh kembang anak-anak Indonesia. "Anak-anak Indonesia harus tumbuh dan berkembang secara sehat jasmani dan rohaninya, tumbuh kembangnya harus optimal, dan memiliki masa depan yang cerah, bebas dari segala bentuk kekerasan," kata Femmy.
Baca juga: Titi Kamal Menangis Dengar Cerita Sarwendah Akan Berobat ke Singapura: Mikirin Anak-anak
(abd)
tulis komentar anda