Danjen Kopassus Terharu Kerja Keras Jenderal Dudung dalam Kejar Cita-cita
Minggu, 24 Juli 2022 - 07:39 WIB
JAKARTA - Perjalanan hidup Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman patut dijadikan inspirasi oleh generasi muda. Terutama terkait tanggung jawab terhadap keluarga dan kerja keras dalam mengejar cita-cita.
"Kami sama-sama anak PNS yang hidupnya serba dalam keterbatasan. Yang membuat saya lebih terharu adalah soal kerja kerasnya dalam mengejar cita-cita," ujar Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan saat menjadi penanggap dalam bedah buku 'Loper Koran Jadi Jenderal' karya Imelda Bachtiar seperti dikutip dari keterangan tertulis Dispenad, Minggu (24/7/2022). Bedah buku ini digelar di akhir Rapat Pimpinan Nasional Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Kamis (21/7/2022).
Danjen Kopassus menjelaskan rekam jejak Jenderal Dudung bisa sampai sukses menjadi orang nomor satu di TNI AD. Diceritakannya bahwa Jenderal Dudung adalah yatim sejak umur 12 tahun. Dia juga anak ke-6 dari 8 bersaudara.
Jenderal Dudung selalu meluangkan waktu 2 jam dalam setiap hari untuk menjual koran. Duit hasil penjualan, dikumpulkan untuk membantu adik-adiknya.
Mayjen TNI Iwan Setiawan berharap perjalanan hidup Jenderal Dudung dapat menginspirasi para generasi muda Indonesia.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna mengamini bahwa Dudung merupakan tokoh inspiratif. Dalam buku tersebut diceritakan sosok Dudung Abdurachman memang fenomenal.
Tatkala baru empat bulan menjalankan tugas sebagai Pangdam Jaya pada Agustus 2020, sudah mengeluarkan ultimatum publik yang dahsyat dengan mengatakan "Siapa saja mereka yang coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan di wilayah Jakarta, akan saya hajar!". Tentu saja hal tersebut membuat masyarakat awam Jakarta kaget dan tersentak.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Ajak Insan Pers Tangkal Berita Hoaks
Ketika baru bertugas, keheranan Jenderal Dudung akan ribuan baliho FPI yang tersebar seantero Ibu Kota membuatnya mengambil keputusan untuk menertibkannya. Keberanian itu juga menandai langkah awal untuk menertibkan organisasi yang dipimpinnya.
Sikap Jenderal Dudung menjadi penggerak euphoria bahagia. Ada aparat, salah satu jajaran pemimpin nasional, berani mengambil sikap yang berbeda dan tentu menimbulkan rasa optimisme yang luar biasa.
"Kami sama-sama anak PNS yang hidupnya serba dalam keterbatasan. Yang membuat saya lebih terharu adalah soal kerja kerasnya dalam mengejar cita-cita," ujar Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan saat menjadi penanggap dalam bedah buku 'Loper Koran Jadi Jenderal' karya Imelda Bachtiar seperti dikutip dari keterangan tertulis Dispenad, Minggu (24/7/2022). Bedah buku ini digelar di akhir Rapat Pimpinan Nasional Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Kamis (21/7/2022).
Danjen Kopassus menjelaskan rekam jejak Jenderal Dudung bisa sampai sukses menjadi orang nomor satu di TNI AD. Diceritakannya bahwa Jenderal Dudung adalah yatim sejak umur 12 tahun. Dia juga anak ke-6 dari 8 bersaudara.
Jenderal Dudung selalu meluangkan waktu 2 jam dalam setiap hari untuk menjual koran. Duit hasil penjualan, dikumpulkan untuk membantu adik-adiknya.
Mayjen TNI Iwan Setiawan berharap perjalanan hidup Jenderal Dudung dapat menginspirasi para generasi muda Indonesia.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna mengamini bahwa Dudung merupakan tokoh inspiratif. Dalam buku tersebut diceritakan sosok Dudung Abdurachman memang fenomenal.
Tatkala baru empat bulan menjalankan tugas sebagai Pangdam Jaya pada Agustus 2020, sudah mengeluarkan ultimatum publik yang dahsyat dengan mengatakan "Siapa saja mereka yang coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan di wilayah Jakarta, akan saya hajar!". Tentu saja hal tersebut membuat masyarakat awam Jakarta kaget dan tersentak.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Ajak Insan Pers Tangkal Berita Hoaks
Ketika baru bertugas, keheranan Jenderal Dudung akan ribuan baliho FPI yang tersebar seantero Ibu Kota membuatnya mengambil keputusan untuk menertibkannya. Keberanian itu juga menandai langkah awal untuk menertibkan organisasi yang dipimpinnya.
Sikap Jenderal Dudung menjadi penggerak euphoria bahagia. Ada aparat, salah satu jajaran pemimpin nasional, berani mengambil sikap yang berbeda dan tentu menimbulkan rasa optimisme yang luar biasa.
(abd)
tulis komentar anda