Sepanjang Tak Ada Syarat Khusus, KIB Terbuka bagi Partai Lainnya
Jum'at, 15 Juli 2022 - 19:08 WIB
JAKARTA - Partai Golkar tak mempersoalkan partai politik (parpol) mana pun yang akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) termasuk Partai Demokrat. Hal ini ditegaskan oleh Ketua DPP Partai Golkar, Lamhot Sinaga.
Asal kata Lamhot, sesuai dengan visi misi KIB yang diprakarsai oleh Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
"Siapa pun yang bergabung, Demokrat atau PKS atau siapa pun, dari awal telah kita sampaikan, KIB ini terbuka buat partai politik manapun, sepanjang tidak ada syarat yang diminta khusus," kata Lamhot, Jumat (15/7/2022).
Meski begitu, Lamhot tak mau berspekulasi parpol mana yang akan bergabung dengan KIB. Pengumuman akan disampaikan oleh ketua umum partai di KIB.
"Partai mana yang akan bergabung, biar nanti diumumkan dari ketua umum di KIB, saya tak mau mendahului mereka," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, akan ada partai lain yang akan gabung KIB. Dia bilang, partai yang hendak bergabung itu masih dalam proses.
Airlangga enggan membocorkan parpol mana yang dimaksud. Apakah parpol di dalam parlemen atau di luar parlemen. "Sedang dalam proses. Namanya sedang, nanti kalau sudah baru diberi tahu," kata Airlangga.
Sementara itu, Pengamat politik Adi Prayitno menduga, Demokrat partai yang paling berpeluang gabung KIB. Sementara menurut Adi, kalau PKS cenderung lebih dekat dengan Nasdem.
"Iya Demokrat. PKS kan belum ada pernyataan sikap. Malah cenderung dekat sama Nasdem. Demokrat yang kemudian menggoda Golkar, kemudian Golkar juga menggoda balik untuk gabung dengan KIB," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini.
Adi mengatakan, semakin banyak partai yang bergabung di KIB akan semakin membuat koalisi ini dinamis. "Banyaknya kepentingan yang muncul akan cukup menyulitkan dalam mencari kompromi politik antara mereka," tutupnya.
Asal kata Lamhot, sesuai dengan visi misi KIB yang diprakarsai oleh Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
"Siapa pun yang bergabung, Demokrat atau PKS atau siapa pun, dari awal telah kita sampaikan, KIB ini terbuka buat partai politik manapun, sepanjang tidak ada syarat yang diminta khusus," kata Lamhot, Jumat (15/7/2022).
Meski begitu, Lamhot tak mau berspekulasi parpol mana yang akan bergabung dengan KIB. Pengumuman akan disampaikan oleh ketua umum partai di KIB.
"Partai mana yang akan bergabung, biar nanti diumumkan dari ketua umum di KIB, saya tak mau mendahului mereka," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, akan ada partai lain yang akan gabung KIB. Dia bilang, partai yang hendak bergabung itu masih dalam proses.
Airlangga enggan membocorkan parpol mana yang dimaksud. Apakah parpol di dalam parlemen atau di luar parlemen. "Sedang dalam proses. Namanya sedang, nanti kalau sudah baru diberi tahu," kata Airlangga.
Sementara itu, Pengamat politik Adi Prayitno menduga, Demokrat partai yang paling berpeluang gabung KIB. Sementara menurut Adi, kalau PKS cenderung lebih dekat dengan Nasdem.
"Iya Demokrat. PKS kan belum ada pernyataan sikap. Malah cenderung dekat sama Nasdem. Demokrat yang kemudian menggoda Golkar, kemudian Golkar juga menggoda balik untuk gabung dengan KIB," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini.
Adi mengatakan, semakin banyak partai yang bergabung di KIB akan semakin membuat koalisi ini dinamis. "Banyaknya kepentingan yang muncul akan cukup menyulitkan dalam mencari kompromi politik antara mereka," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda