Prada Marinir Daniel Dalu Ritan, Anak Yatim Kelahiran Malaysia Jadi Siswa Terbaik Dikmata
Kamis, 14 Juli 2022 - 05:51 WIB
JAKARTA - Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL Angkatan XLI/1 TA 2022 telah selesai. Dari proses ini muncul seorang siswa bernama Daniel Dalu Ritan menjadi yang terbaik.
Dikutip dari tni.mil.id, Rabu (13/7/2022), Daniel Dalu Ritan merupakan Prajurit Dua (Prada) kelahiran Malaysia, 26 April 2000. Dia merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara. Sang Ayah bernama Dominikus Dadu Ritan (Alm) dan ibu Fransiska Sabu Mare.
Saat Daniel kecil ketika itu berusia 2 tahun, Dominikus membawa kembali keluarganya ke Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun masa-masa kecil yang bahagia itu perlahan sirna.
Sang ayah meninggal dunia, keluarga Daniel dalam keadaan kekurangan. Karena itulah beban kepala keluarga secara langsung beralih ke Fransiska, Ibunda Daniel pun meninggalkan semua anak-anaknya untuk mengadu nasib menjadi pembantu rumah tangga di negeri jiran Malaysia.
Saat ditinggal sang ibu ke Malaysia, pengasuhan anak-anak lantas diambil alih oleh kakak kandung Daniel yang baru saja menamatkan SD. Sang kakak baru saja menamatkan SD namun memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi semata-mata karena harus berjuang sebagai ayah dan ibu untuk mengasuh dan mencari makan bagi adik-adiknya yang masih membutuhkan figur kasih sayang dari orang tua.
Baca juga: Prajurit Marinir TNI AL dan Marinir AS Latihan Menembak Sniper Bersama di Situbondo
Sehari-hari sang kakak bekerja serabutan memotong rumput di pinggir jalan atau pekerjaan apa pun bila ada yang memesan. Di kala adik-adik sakit terkadang sang kakak harus bersusah payah mencari obat berupa dedaunan di hutan untuk mengobati adik-adiknya yang sakit.
Bila ada waktu senggang mereka pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar untuk dijual di kota. Syukur bila di hutan, anak-anak ini bisa menangkap hewan liar untuk dikonsumsi sebagai penambah protein hewani dalam tubuh mereka.
Mengawali masa sekolah, si kecil Daniel pun lalu memasuki taman kanak-kanak Rosa Delima di Desa Lamika, SD Katholik Lamika, SMPN Demon Pagong, dan melanjutkan tingkat pendidikan menengah atas di SMA Katholik Bhaktyarsa Maumere, Sikka, NTT.
Setelah tamat SMA, Daniel pun akhirnya memutuskan mendaftar menjadi seorang prajurit TNI AL. Seleksi pun berjalan sebagai mana mestinya hingga menghantar Daniel lulus setelah mengikuti tes terakhir di Lapetal Malang.
Peristiwa bersejarah dan membahagiakan dalam keluarga ini pun terjadi. Di lapangan Kesatrian EWA Pangalila Kodikmar, Gunungsari. Jumat (8/7/2022), Daniel telah menyelesaikan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) XLI TA 2022 berhasil menyisihkan 248 siswa lainnya untuk meraih predikat siswa terbaik menjadi seorang prajurit petarung Korps Marinir yang siap membela bangsa dan negara.
Harapan Prada Marinir Daniel yaitu ingin melanjutkan kariernya menjadi prajurit intai amfibi dan juga di suatu hari nanti dia dapat bertemu kembali dengan ibu tercinta.
Dikutip dari tni.mil.id, Rabu (13/7/2022), Daniel Dalu Ritan merupakan Prajurit Dua (Prada) kelahiran Malaysia, 26 April 2000. Dia merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara. Sang Ayah bernama Dominikus Dadu Ritan (Alm) dan ibu Fransiska Sabu Mare.
Saat Daniel kecil ketika itu berusia 2 tahun, Dominikus membawa kembali keluarganya ke Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun masa-masa kecil yang bahagia itu perlahan sirna.
Sang ayah meninggal dunia, keluarga Daniel dalam keadaan kekurangan. Karena itulah beban kepala keluarga secara langsung beralih ke Fransiska, Ibunda Daniel pun meninggalkan semua anak-anaknya untuk mengadu nasib menjadi pembantu rumah tangga di negeri jiran Malaysia.
Saat ditinggal sang ibu ke Malaysia, pengasuhan anak-anak lantas diambil alih oleh kakak kandung Daniel yang baru saja menamatkan SD. Sang kakak baru saja menamatkan SD namun memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi semata-mata karena harus berjuang sebagai ayah dan ibu untuk mengasuh dan mencari makan bagi adik-adiknya yang masih membutuhkan figur kasih sayang dari orang tua.
Baca juga: Prajurit Marinir TNI AL dan Marinir AS Latihan Menembak Sniper Bersama di Situbondo
Sehari-hari sang kakak bekerja serabutan memotong rumput di pinggir jalan atau pekerjaan apa pun bila ada yang memesan. Di kala adik-adik sakit terkadang sang kakak harus bersusah payah mencari obat berupa dedaunan di hutan untuk mengobati adik-adiknya yang sakit.
Bila ada waktu senggang mereka pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar untuk dijual di kota. Syukur bila di hutan, anak-anak ini bisa menangkap hewan liar untuk dikonsumsi sebagai penambah protein hewani dalam tubuh mereka.
Mengawali masa sekolah, si kecil Daniel pun lalu memasuki taman kanak-kanak Rosa Delima di Desa Lamika, SD Katholik Lamika, SMPN Demon Pagong, dan melanjutkan tingkat pendidikan menengah atas di SMA Katholik Bhaktyarsa Maumere, Sikka, NTT.
Setelah tamat SMA, Daniel pun akhirnya memutuskan mendaftar menjadi seorang prajurit TNI AL. Seleksi pun berjalan sebagai mana mestinya hingga menghantar Daniel lulus setelah mengikuti tes terakhir di Lapetal Malang.
Peristiwa bersejarah dan membahagiakan dalam keluarga ini pun terjadi. Di lapangan Kesatrian EWA Pangalila Kodikmar, Gunungsari. Jumat (8/7/2022), Daniel telah menyelesaikan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) XLI TA 2022 berhasil menyisihkan 248 siswa lainnya untuk meraih predikat siswa terbaik menjadi seorang prajurit petarung Korps Marinir yang siap membela bangsa dan negara.
Harapan Prada Marinir Daniel yaitu ingin melanjutkan kariernya menjadi prajurit intai amfibi dan juga di suatu hari nanti dia dapat bertemu kembali dengan ibu tercinta.
(maf)
tulis komentar anda