Cegah Covid-19, Begini Pesan Kemenkes untuk Jamaah Haji yang Pulang ke Tanah Air
Rabu, 13 Juli 2022 - 03:00 WIB
MAKKAH - Protokol kesehatan ( prokes ) kepulangan jamaah haji Indonesia. Sebanyak 4.765 jamaah haji gelombang pertama pulang ke Tanah Air pada 15 dan 16 Juli 2022 melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana menyatakan, di masa kesiapsiagaan Covid-19, maka jamaah haji yang tiba di Tanah Air akan dilakukan upaya pengawasan kekarantinaan kesehatan dan protokol kesehatan yang berlaku.
“Bagi jamaah yang tiba di Tanah Air, akan dilakukan skrining kesehatan saat kedatangan di bandara internasional debarkasi," ucap Budi di Makkah, Selasa (12/7/2022).
Skrining yang dimaksudkan adalah pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda, dan gejala serta melakukan observasi terhadap jamaah di asrama haji debarkasi.
Apabila didapati jamaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen. Apabila hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Jika hasilnya positif, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau gejala ringan. Sementara yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke RS Rujukan Covid-19," ujar Budi.
Sementara bagi jamaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi di asrama haji debarkasi, dapat kembali ke rumahnya dengan tetap menjalani karantina mandiri dan memantau kondisi kesehatannya selama 21 hari ke depan.
“Jamaah akan dibagikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH), dan dilakukan pengawasan oleh dinkes setempat," ujar Budi.
Selain skrining kesehatan, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan posko kesehatan di bandara untuk pelayanan rawat jalan, emergency, dan rujukan.
Selain itu juga menyediakan mobil ambulans dan tenaga medis sebagai antisipasi terhadap penyakit menular. Kemenkes juga menyiapkan sistem surveilans kesehatan terhadap jamaah haji Indonesia yang tiba di Tanah Air besama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.
Budi meminta, jamaah haji Indonesia tetap mematuhi pesan-pesan promkes dalam menjaga kesehatan, mulai dari jangan tunggu haus, hingga tetap memakai Alat Pelindung Diri (APD) setiap menjalankan aktivitas di luar pondokan. Selain itu jamaah diminta tetap mematuhi protokol kesehatan terutama pemakaian masker.
“Agar jamaah tetap sehat selama di Arab Saudi maupun nanti sekembalinya ke Tanah Air," tukasnya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana menyatakan, di masa kesiapsiagaan Covid-19, maka jamaah haji yang tiba di Tanah Air akan dilakukan upaya pengawasan kekarantinaan kesehatan dan protokol kesehatan yang berlaku.
“Bagi jamaah yang tiba di Tanah Air, akan dilakukan skrining kesehatan saat kedatangan di bandara internasional debarkasi," ucap Budi di Makkah, Selasa (12/7/2022).
Skrining yang dimaksudkan adalah pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda, dan gejala serta melakukan observasi terhadap jamaah di asrama haji debarkasi.
Apabila didapati jamaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen. Apabila hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Jika hasilnya positif, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau gejala ringan. Sementara yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke RS Rujukan Covid-19," ujar Budi.
Sementara bagi jamaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi di asrama haji debarkasi, dapat kembali ke rumahnya dengan tetap menjalani karantina mandiri dan memantau kondisi kesehatannya selama 21 hari ke depan.
“Jamaah akan dibagikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH), dan dilakukan pengawasan oleh dinkes setempat," ujar Budi.
Selain skrining kesehatan, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan posko kesehatan di bandara untuk pelayanan rawat jalan, emergency, dan rujukan.
Selain itu juga menyediakan mobil ambulans dan tenaga medis sebagai antisipasi terhadap penyakit menular. Kemenkes juga menyiapkan sistem surveilans kesehatan terhadap jamaah haji Indonesia yang tiba di Tanah Air besama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.
Budi meminta, jamaah haji Indonesia tetap mematuhi pesan-pesan promkes dalam menjaga kesehatan, mulai dari jangan tunggu haus, hingga tetap memakai Alat Pelindung Diri (APD) setiap menjalankan aktivitas di luar pondokan. Selain itu jamaah diminta tetap mematuhi protokol kesehatan terutama pemakaian masker.
“Agar jamaah tetap sehat selama di Arab Saudi maupun nanti sekembalinya ke Tanah Air," tukasnya.
(mhd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda