Presiden ACT Minta Maaf ke Masyarakat
Senin, 04 Juli 2022 - 18:29 WIB
JAKARTA - Presiden Aksi Cepat Tanggap ( ACT ) Ibnu Khajar menyampaikan permintaan maaf. Dia menambahkan, permintaan maaf tersebut bentuk dari sikap ACT akibat mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Permohonan maaf yang luar biasa sebesar-besarnya kepada masyarakat mungkin masyarakat kurang nyaman terhadap pemberitaan," ujar Ibnu dalam konferensi pers yang digelar di Kantor ACT, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022).
Ibnu menuturkan, ACT telah berkiprah di 47 negara di dunia. Sehingga, ACT merupakan salah satu lembaga yang mestinya menjadi salah satu kebanggaan bangsa.
"ACT adalah NGO yang sudah berkiprah di 47 lebih negara supaya ini menjadi kebanggaan bangsa ini. Memiliki entitas sumber daya mewakili bangsa ini mendistribusi bantuan ke banyak negara," ucapnya.
"Aksi Cepat Tanggap menjadi penyalur bantuan kebaikan dermawan, sebagai lembaga kemanusiaan yang dipercayai masyarakat melalui program kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan juga emergensi. Ini perlu kami sampaikan di awal," sambung Ibnu.
Seperti diketahui, baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan adanya dugaan penyelewengan dana dari badan amal yakni, Aksi Cepat Tanggap (ACT). Akibatnya, muncul berbagai spekulasi dari masyarakat terhadap badan amal yang telah berdiri sejak 2005 itu.
"Permohonan maaf yang luar biasa sebesar-besarnya kepada masyarakat mungkin masyarakat kurang nyaman terhadap pemberitaan," ujar Ibnu dalam konferensi pers yang digelar di Kantor ACT, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022).
Ibnu menuturkan, ACT telah berkiprah di 47 negara di dunia. Sehingga, ACT merupakan salah satu lembaga yang mestinya menjadi salah satu kebanggaan bangsa.
"ACT adalah NGO yang sudah berkiprah di 47 lebih negara supaya ini menjadi kebanggaan bangsa ini. Memiliki entitas sumber daya mewakili bangsa ini mendistribusi bantuan ke banyak negara," ucapnya.
"Aksi Cepat Tanggap menjadi penyalur bantuan kebaikan dermawan, sebagai lembaga kemanusiaan yang dipercayai masyarakat melalui program kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan juga emergensi. Ini perlu kami sampaikan di awal," sambung Ibnu.
Seperti diketahui, baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan adanya dugaan penyelewengan dana dari badan amal yakni, Aksi Cepat Tanggap (ACT). Akibatnya, muncul berbagai spekulasi dari masyarakat terhadap badan amal yang telah berdiri sejak 2005 itu.
(rca)
tulis komentar anda