Banyak Jamaah Haji Wafat di Tanah Suci, Partai Perindo Soroti Faktor yang Perlu Diperbaiki
Minggu, 03 Juli 2022 - 19:25 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menyoroti banyaknya jamaah haji Indonesia yang berguguran saat melakukan ibadah di Tanah Suci. Menurutnya, banyak faktor yang perlu diperbaiki, termasuk dari para jamaah haji sendiri.
Khaliq mengatakan, terdapat tiga faktor mendasar yang kerap dilupakan oleh para jamaah haji Indonesia. Padahal, kata Khaliq, hal itu adalah salah satu cara guna menjaga kesehatan saat melakukan ibadah haji.
"Sering-seringlah melakukan cek kesehatan, jadi meskipun tidak sakit, tetapi kalau sudah ada gejala-gejala yang mengarah kepada penurunan tingkat kesehatan, segera menghubungi pusat kesehatan kita," ujar Khaliq kepada MPI, Minggu (3/7/2022).
Kedua, kata dia, terkait air putih. Pasalnya, banyak jamaah yang tidak mementingkan meminum air putih saat beribadah haji. Khaliq mengakui terkadang di Mekkah atau Madinah tidak ada rasa haus meskipun suasana terik.
"Ketiga, saling mengingatkan kondisi kesehatan masing-masing, terutama kan ada ketua regu, ketua rombongan, ada pembimbing haji, saya kira itu aparat yang bisa dilakukan komunikasi terkait dengan kondisi kesehatan kita," ucapnya.
"Jamaah haji kita juga harus terbuka dia sakit apa agar terapinya tepat. Karena sejak di Indonesia jemaah haji selalu diingatkan untuk membawa obat-obatan pribadi sebelum berangkat ke Tanah Suci," sambungnya.
Adapun terkait petugas pelayan haji, Khaliq membandingkan dengan para petugas haji yang berasal dari Malaysia. Menurutnya, petugas haji asal Indonesia ikut melaksanakan ibadah sehingga tidak terlalu fokus pada pelayanan jamaah haji.
"Petugas dari Malaysia itu tidak melakukan ibadah haji, dia memang fokus melayani kesehatan jamaah haji. Nah, kita belum punya aturan seperti itu, mestinya petugas kesehatan kita itu tidak boleh sekaligus merangkap melakukan ibadah haji," tuturnya.
"Karena dia ditugaskan oleh negara untuk melakukan pelayanan terhadap jamaah haji kita yang sedang melaksanakan ibadah di Tanah Suci," pungkasnya.
Khaliq mengatakan, terdapat tiga faktor mendasar yang kerap dilupakan oleh para jamaah haji Indonesia. Padahal, kata Khaliq, hal itu adalah salah satu cara guna menjaga kesehatan saat melakukan ibadah haji.
"Sering-seringlah melakukan cek kesehatan, jadi meskipun tidak sakit, tetapi kalau sudah ada gejala-gejala yang mengarah kepada penurunan tingkat kesehatan, segera menghubungi pusat kesehatan kita," ujar Khaliq kepada MPI, Minggu (3/7/2022).
Kedua, kata dia, terkait air putih. Pasalnya, banyak jamaah yang tidak mementingkan meminum air putih saat beribadah haji. Khaliq mengakui terkadang di Mekkah atau Madinah tidak ada rasa haus meskipun suasana terik.
"Ketiga, saling mengingatkan kondisi kesehatan masing-masing, terutama kan ada ketua regu, ketua rombongan, ada pembimbing haji, saya kira itu aparat yang bisa dilakukan komunikasi terkait dengan kondisi kesehatan kita," ucapnya.
"Jamaah haji kita juga harus terbuka dia sakit apa agar terapinya tepat. Karena sejak di Indonesia jemaah haji selalu diingatkan untuk membawa obat-obatan pribadi sebelum berangkat ke Tanah Suci," sambungnya.
Adapun terkait petugas pelayan haji, Khaliq membandingkan dengan para petugas haji yang berasal dari Malaysia. Menurutnya, petugas haji asal Indonesia ikut melaksanakan ibadah sehingga tidak terlalu fokus pada pelayanan jamaah haji.
"Petugas dari Malaysia itu tidak melakukan ibadah haji, dia memang fokus melayani kesehatan jamaah haji. Nah, kita belum punya aturan seperti itu, mestinya petugas kesehatan kita itu tidak boleh sekaligus merangkap melakukan ibadah haji," tuturnya.
"Karena dia ditugaskan oleh negara untuk melakukan pelayanan terhadap jamaah haji kita yang sedang melaksanakan ibadah di Tanah Suci," pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda