Menjembatani Kesenjangan Akses Internet, Membangun Keterampilan Digital
Jum'at, 24 Juni 2022 - 17:38 WIB
Mengatasi Kesenjangan Digital
Laporan Beyond Unicorn mengidentifikasi beberapa langkah yang dapat membantu menjembatani kesenjangan digital. Pertama, operator jaringan seluler Indonesia membutuhkan akses yang lebih baik ke pita spektrum, yang diperlukan untuk menyediakan layanan jaringan. Sementara inefisiensi dalam alokasi spektrum membatasi perluasan cakupan dan berkontribusi pada kemacetan jaringan. Tidak tersedianya pita kapasitas frekuensi tinggi tertentu menghambat penerapan teknologi seluler 5G yang lebih efisien.
Kedua, Indonesia perlu memastikan akses yang terjangkau ke perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK), seperti komputer dan telepon berkemampuan internet, terutama di lokasi terpencil dan perdesaan. Dengan meningkatkan akses masyarakat perdesaan ke pasar digital global dan memperluas akses jalan ke desa-desa terpencil, Indonesia dapat mengurangi disparitas harga antara pasar perkotaan dan perdesaan yang timbul dari biaya logistik atau perjalanan yang mahal.
Selain itu, mengajarkan program pendidikan khusus untuk keluarga berpenghasilan rendah dapat memastikan bahwa anak-anak mereka dapat mempelajari keterampilan digital untuk menghindari transmisi "kemiskinan digital" antargenerasi.
Terakhir, peningkatan keterampilan digital di antara penduduk Indonesia akan tetap menjadi prioritas utama untuk mempersempit kesenjangan digital.
Untuk sepenuhnya menuai janji peluang digital, Indonesia perlu membangun sistem pendidikan yang tidak hanya menggunakan teknologi digital, tetapi juga mendorong keterampilan digital dan penggunaan internet secara produktif di semua lapisan masyarakat.
Sistem pendidikan formal serta program pembelajaran masyarakat perlu menawarkan literasi digital dasar, terutama bagi generasi tua yang sebagian besar masih belum terhubung ke dunia internet.
Baca Juga: koran-sindo.com
Laporan Beyond Unicorn mengidentifikasi beberapa langkah yang dapat membantu menjembatani kesenjangan digital. Pertama, operator jaringan seluler Indonesia membutuhkan akses yang lebih baik ke pita spektrum, yang diperlukan untuk menyediakan layanan jaringan. Sementara inefisiensi dalam alokasi spektrum membatasi perluasan cakupan dan berkontribusi pada kemacetan jaringan. Tidak tersedianya pita kapasitas frekuensi tinggi tertentu menghambat penerapan teknologi seluler 5G yang lebih efisien.
Kedua, Indonesia perlu memastikan akses yang terjangkau ke perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK), seperti komputer dan telepon berkemampuan internet, terutama di lokasi terpencil dan perdesaan. Dengan meningkatkan akses masyarakat perdesaan ke pasar digital global dan memperluas akses jalan ke desa-desa terpencil, Indonesia dapat mengurangi disparitas harga antara pasar perkotaan dan perdesaan yang timbul dari biaya logistik atau perjalanan yang mahal.
Selain itu, mengajarkan program pendidikan khusus untuk keluarga berpenghasilan rendah dapat memastikan bahwa anak-anak mereka dapat mempelajari keterampilan digital untuk menghindari transmisi "kemiskinan digital" antargenerasi.
Terakhir, peningkatan keterampilan digital di antara penduduk Indonesia akan tetap menjadi prioritas utama untuk mempersempit kesenjangan digital.
Untuk sepenuhnya menuai janji peluang digital, Indonesia perlu membangun sistem pendidikan yang tidak hanya menggunakan teknologi digital, tetapi juga mendorong keterampilan digital dan penggunaan internet secara produktif di semua lapisan masyarakat.
Sistem pendidikan formal serta program pembelajaran masyarakat perlu menawarkan literasi digital dasar, terutama bagi generasi tua yang sebagian besar masih belum terhubung ke dunia internet.
Baca Juga: koran-sindo.com
(bmm)
tulis komentar anda