Cegah Intoleransi, Generasi Muda Diajak Penuhi Medsos dengan Pesan Damai
Rabu, 22 Juni 2022 - 16:08 WIB
JAKARTA - Untuk mencegah munculnya intoleransi hingga radikalisme, generasi muda diajak penuhi media sosial (medsos) dengan pesan damai. Hal ini dikatakan Koordinator Nasional Jaringan Mubaligh Muda Indonesia (JAMMI), Irfaan Sanoesi.
"Tugas anak muda seperti kita yang harus merebut arena media sosial. Penuhi arena media sosial dengan penuhi pesan damai, pesan islam rahmatan lil'alamin," kata Irfaan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Baca juga: Pintu Masuk Intoleransi, Kepala BNPT Imbau Masyarakat Hindari Ujaran Kebencian
"JAMMI juga mendukung upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merangkul kelompok milenial dan Z untuk menangkal konten radikal di dunia maya, seperti pembentukan Duta Damai se-Indonesia," tambah Irfaan.
Irfaan mengungkapkan, BNPT baru baru ini melatih para santri dari puluhan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Jawa Timur untuk melakukan kontra narasi radikal di dunia maya.
"Langkah BNPT ini konkret dan tepat sasaran, karena kalangan milenial dan gen Z ini yang paling rentan dipengaruhi," tutup Irfaan.
Sebelumnya, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, bahwa penyebaran paham radikal belakangan terjadi sangat cepat.
"Penyebarluasan paham ideologi intoleransi radikalisme yang mengarah kepada terorisme seperti menyebar luasnya virus Covid-19 yang begitu cepat," kata Boy saat konferensi pers di Jakarta, Senin 20 Juni 2022.
"Tugas anak muda seperti kita yang harus merebut arena media sosial. Penuhi arena media sosial dengan penuhi pesan damai, pesan islam rahmatan lil'alamin," kata Irfaan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Baca juga: Pintu Masuk Intoleransi, Kepala BNPT Imbau Masyarakat Hindari Ujaran Kebencian
"JAMMI juga mendukung upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merangkul kelompok milenial dan Z untuk menangkal konten radikal di dunia maya, seperti pembentukan Duta Damai se-Indonesia," tambah Irfaan.
Irfaan mengungkapkan, BNPT baru baru ini melatih para santri dari puluhan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Jawa Timur untuk melakukan kontra narasi radikal di dunia maya.
"Langkah BNPT ini konkret dan tepat sasaran, karena kalangan milenial dan gen Z ini yang paling rentan dipengaruhi," tutup Irfaan.
Sebelumnya, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, bahwa penyebaran paham radikal belakangan terjadi sangat cepat.
"Penyebarluasan paham ideologi intoleransi radikalisme yang mengarah kepada terorisme seperti menyebar luasnya virus Covid-19 yang begitu cepat," kata Boy saat konferensi pers di Jakarta, Senin 20 Juni 2022.
(maf)
tulis komentar anda