Kepala BNPT Tegaskan Pancasila Ideologi yang Paripurna
Senin, 20 Juni 2022 - 13:09 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) Komjen Boy Rafli Amar menegaskan bahwa Pancasila merupakan ideologi yang tidak bertentangan dengan agama apa pun, termasuk agama Islam. Boy mengatakan, ideologi Pancasila telah diciptakan melewati berbagai macam unsur, termasuk oleh para pendiri bangsa saat itu.
Sehingga, salah satu agama seperti Islam juga tertuang dalam rumusan-rumusan Pancasila. "Jadi bukan hanya hukum adat, hukum nasional yang ada. Tetapi di situ ada juga di situ tergambar nilai-nilai yang Islam," ujar Boy dalam jumpa pers bertajuk 'Fenomena Ideologi Kontemporer di Indonesia' di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022).
Lebih lanjut, Boy menuturkan, ideologi Pancasila merupakan ideologi yang sudah paripurna sebagai ideologi yang telah menjadi dasar pegangan bagi berbangsa dan negara. "Jadi ini (Pancasila) adalah ideologi yang paripurna, ideologi yang sangat confidence (kepercayaan diri)," terangnya.
Boy menambahkan, hal itu terlihat dengan sistem dalam menata negara yang telah telah menerapkan sistem demokratis. Sehingga, segala aspirasi termasuk dari tokoh-tokoh Islam turut dirumuskan.
"Artinya pelaksanaan negara ini sudah didasarkan pada aspirasi pada waktu itu, yang sudah diwarnai tokoh-tokoh agama, salah satunya tokoh-tokoh agama Islam," ucapnya.
Dengan demikian, kata dia, seharusnya masyarakat lebih menghargai terhadap segala perbedaan, termasuk dalam menjunjung perbedaan. "Jadi kita harus berkembang menjadi negara yang Islami, yang menghargai perbedaan, negara yang bertoleransi moderat, ini toleransi yang luar biasa. Tentunya oleh anak bangsa kita harus yakin dengan perbedaan. Kita harus berterima kasih. Dan agar tetap berkembang sepanjang masa, dan tentu dapat mewujudkan cita-cita negara yang adil, makmur, berdaulat, dan sejahtera," pungkasnya.
Sehingga, salah satu agama seperti Islam juga tertuang dalam rumusan-rumusan Pancasila. "Jadi bukan hanya hukum adat, hukum nasional yang ada. Tetapi di situ ada juga di situ tergambar nilai-nilai yang Islam," ujar Boy dalam jumpa pers bertajuk 'Fenomena Ideologi Kontemporer di Indonesia' di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022).
Lebih lanjut, Boy menuturkan, ideologi Pancasila merupakan ideologi yang sudah paripurna sebagai ideologi yang telah menjadi dasar pegangan bagi berbangsa dan negara. "Jadi ini (Pancasila) adalah ideologi yang paripurna, ideologi yang sangat confidence (kepercayaan diri)," terangnya.
Boy menambahkan, hal itu terlihat dengan sistem dalam menata negara yang telah telah menerapkan sistem demokratis. Sehingga, segala aspirasi termasuk dari tokoh-tokoh Islam turut dirumuskan.
"Artinya pelaksanaan negara ini sudah didasarkan pada aspirasi pada waktu itu, yang sudah diwarnai tokoh-tokoh agama, salah satunya tokoh-tokoh agama Islam," ucapnya.
Dengan demikian, kata dia, seharusnya masyarakat lebih menghargai terhadap segala perbedaan, termasuk dalam menjunjung perbedaan. "Jadi kita harus berkembang menjadi negara yang Islami, yang menghargai perbedaan, negara yang bertoleransi moderat, ini toleransi yang luar biasa. Tentunya oleh anak bangsa kita harus yakin dengan perbedaan. Kita harus berterima kasih. Dan agar tetap berkembang sepanjang masa, dan tentu dapat mewujudkan cita-cita negara yang adil, makmur, berdaulat, dan sejahtera," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda