Stafsus Menkumham Ingatkan Pentingnya Hak Kekayaan Intelektual
Senin, 20 Juni 2022 - 07:29 WIB
JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Bane Raja Manalu mengingatkan pentingnya hak kekayaan intelektual . Menurut Bane, maju tidaknya sebuah kekuarga itu ditentukan oleh seorang ibu.
Dia menuturkan, kaum ibu merupakan manajer keuangan rumah tangga. Begitu ada kaum ibu membuka usaha, kata dia, itu hal yang sangat luar biasa. Bane menegaskan bahwa semua orang ingin kaya, tapi tidak semua bisa kaya raya.
"Tapi saya yakin bahwa semua orang bisa merdeka secara keuangan. Merdeka secara keuangan itu adalah mencukupi, tidak kesulitan untuk biaya sekolah anak, tidak kesulitan untuk biaya kesehatan, tidak kesulitan untuk biaya liburan. Untuk merdeka secara keuangan, jangan bergantung kepada satu penghasilan saja. Jangan hanya bergantung kepada penghasilan suami," kata Bane pada acara Program Pengembangan Kapasitas Kolaborasi Memajukan Ekonomi Kaum Ini Bersama PNM (Mekaar) dan Kemenkumham di Hall Hotel Sapadia, Pematang Siantar, Sabtu (18/6/2022).
Alumni SMA Negeri 3 Pematang Siantar ini menambahkan, dalam membuka bisnis itu perlu merek. Karena merek itu adalah identitas. Merek adalah memudahkan konsumen untuk mengingat.
Selain itu, merek juga ciri khas dari sebuah produk. Merek yang unik dan mudah diucapkan akan menjadi mudah diingat konsumen. Selain merek, logo juga pada suatu brand berperan sebagai unsur yang diingat secara visual, simbol, atau font yang memiliki filosofi merek.
Kemudian, agar ada permintaan yang berkelanjutan, pengusaha harus komitmen memberikan manfaat. Dia melanjutkan, jaminan kualitas tertentu untuk konsumen bertujuan untuk pembelian berkelanjutan.
Selanjutnya, ditanamkan value atau nilai, kualitas bahan dasar yang digunakan, karena itu menjadi citra yang akan dikenal di benak konsumen. "Kalau menjadi pengusaha harus ada komitmen dari diri dan pengorbanan," tutur alumni Universitas Indonesia ini.
Dia juga menekankan perlunya menguatkan merek dengan perlindungan hukum. Dia menegaskan hal tersebut penting agar merek itu berdampak secara ekonomi.
Dia menuturkan, kaum ibu merupakan manajer keuangan rumah tangga. Begitu ada kaum ibu membuka usaha, kata dia, itu hal yang sangat luar biasa. Bane menegaskan bahwa semua orang ingin kaya, tapi tidak semua bisa kaya raya.
"Tapi saya yakin bahwa semua orang bisa merdeka secara keuangan. Merdeka secara keuangan itu adalah mencukupi, tidak kesulitan untuk biaya sekolah anak, tidak kesulitan untuk biaya kesehatan, tidak kesulitan untuk biaya liburan. Untuk merdeka secara keuangan, jangan bergantung kepada satu penghasilan saja. Jangan hanya bergantung kepada penghasilan suami," kata Bane pada acara Program Pengembangan Kapasitas Kolaborasi Memajukan Ekonomi Kaum Ini Bersama PNM (Mekaar) dan Kemenkumham di Hall Hotel Sapadia, Pematang Siantar, Sabtu (18/6/2022).
Alumni SMA Negeri 3 Pematang Siantar ini menambahkan, dalam membuka bisnis itu perlu merek. Karena merek itu adalah identitas. Merek adalah memudahkan konsumen untuk mengingat.
Selain itu, merek juga ciri khas dari sebuah produk. Merek yang unik dan mudah diucapkan akan menjadi mudah diingat konsumen. Selain merek, logo juga pada suatu brand berperan sebagai unsur yang diingat secara visual, simbol, atau font yang memiliki filosofi merek.
Kemudian, agar ada permintaan yang berkelanjutan, pengusaha harus komitmen memberikan manfaat. Dia melanjutkan, jaminan kualitas tertentu untuk konsumen bertujuan untuk pembelian berkelanjutan.
Selanjutnya, ditanamkan value atau nilai, kualitas bahan dasar yang digunakan, karena itu menjadi citra yang akan dikenal di benak konsumen. "Kalau menjadi pengusaha harus ada komitmen dari diri dan pengorbanan," tutur alumni Universitas Indonesia ini.
Dia juga menekankan perlunya menguatkan merek dengan perlindungan hukum. Dia menegaskan hal tersebut penting agar merek itu berdampak secara ekonomi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda