Ribuan Perempuan Dukung Pendaftaran Kebaya sebagai Warisan Tak Benda Unesco
Minggu, 19 Juni 2022 - 17:45 WIB
"Tradisi berkebaya dipadu berbagai kain khas Indonesia bukan saja akan mengasah kecintaan pada Tanah Air, namun juga akan memberikan kontribusi penting kepada para perajin di dalam negeri serta peningkatan ekonomi UMKM dari hulu ke hilir,” ujar Ketua Bidang Budaya Pertiwi Indonesia Miranti Serad.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga turut serta di acara itu. Retno mengaku sangat mendukung jalan kaki bersama Perempuan Berkebaya. “Kami ingin membudayakan berkebaya. Kemudian kedua, kebaya juga dalam proses diajukan ke Unesco sebagai warisan budaya dunia,” ujar dia.
Menurutnya, perempuan berkebaya yang memadati acara tersebut juga jadi bukti betapa mereka bangga dan cinta pada kebaya. Selain itu, kebaya juga tidak hanya digunakan dalam acara formal. Buktinya, seiring perkembangan zaman, kebaya tetap bisa digunakan dalam berbagai acara termasuk untuk berolahraga.
Peserta mulai berkumpul di halaman Kemendikbud pukul. 06.00 WIB dan kegiatan jalan kaki dimulai pukul 07.00 WIB. Setelah pembukaan dengan rangkaian acara antara lain menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin Addie MS. Setelah itu peserta menarikan tarian Sirih Kuning. Panitia mengelompokkan peserta menjadi kloter per 200 orang yang akan mendapat pengawalan tim panitia bersepeda.
Panitia juga menyediakan pos kesehatan di empat titik sepanjang rute Kemendikbud - Bundaran HI lengkap dengan tim medis, dokter dan perawat serta ambulans. Di titik-titik ini juga disediakan air mineral. Program Jalan Santai Berkebaya ini rencananya juga akan diselenggarakan di berbagai daerah lainnya di Indonesia agar kegiatan berkebaya dapat lebih menyebar di seluruh Nusantara.
Lihat Juga: Ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air, Menlu Retno: Bismillah, Mohon Doa Restu
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga turut serta di acara itu. Retno mengaku sangat mendukung jalan kaki bersama Perempuan Berkebaya. “Kami ingin membudayakan berkebaya. Kemudian kedua, kebaya juga dalam proses diajukan ke Unesco sebagai warisan budaya dunia,” ujar dia.
Menurutnya, perempuan berkebaya yang memadati acara tersebut juga jadi bukti betapa mereka bangga dan cinta pada kebaya. Selain itu, kebaya juga tidak hanya digunakan dalam acara formal. Buktinya, seiring perkembangan zaman, kebaya tetap bisa digunakan dalam berbagai acara termasuk untuk berolahraga.
Peserta mulai berkumpul di halaman Kemendikbud pukul. 06.00 WIB dan kegiatan jalan kaki dimulai pukul 07.00 WIB. Setelah pembukaan dengan rangkaian acara antara lain menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin Addie MS. Setelah itu peserta menarikan tarian Sirih Kuning. Panitia mengelompokkan peserta menjadi kloter per 200 orang yang akan mendapat pengawalan tim panitia bersepeda.
Panitia juga menyediakan pos kesehatan di empat titik sepanjang rute Kemendikbud - Bundaran HI lengkap dengan tim medis, dokter dan perawat serta ambulans. Di titik-titik ini juga disediakan air mineral. Program Jalan Santai Berkebaya ini rencananya juga akan diselenggarakan di berbagai daerah lainnya di Indonesia agar kegiatan berkebaya dapat lebih menyebar di seluruh Nusantara.
Lihat Juga: Ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air, Menlu Retno: Bismillah, Mohon Doa Restu
(cip)
tulis komentar anda