MNC Guna Usaha Syariah-Kopkar Perhutani Kerja Sama Pembiayaan Haji

Rabu, 24 Juni 2020 - 17:00 WIB
Penandatanganan MoU MNC GUI Syariah dengan Koperasi Jasa Bina Silva Karyawan Perum Perhutani. Foto/SINDOnews/Abdul Rochim
JAKARTA - Bisnis pembiayaan dana haji dinilai tetap menjanjikan di tengah tekanan ekonomi akibat merebaknya virus COVID-19. Perusahaan pembiayaan PT MNC Guna Usaha Indonesia melalui Unit Usaha Syariah yang berada di bawah naungan PT MNC Kapital Indonesia Tbk jeli melihat peluang bisnis tersebut.

MNC Guna Usaha Indonesia Syariah menggandeng Koperasi Jasa Bina Silva Karyawan Perum Perhutani untuk melakukan pembiayaan porsi haji kepada karyawan Perum Perhutani. Kerja sama ini dikuatkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di antara keduanya di Mangrove Cafe, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (24/6/ 2020).

Direktur PT MNC Guna Usaha Indonesia Henri Gunawan mengatakan, dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi karyawan Perum Perhutani untuk bisa mempercepat pendaftaran pergi haji. Pembiayaan ini merupakan produk terbaru dari MNC Guna Usaha Indonesia Syariah. Produk ini memberikan kesempatan masyarakat untuk bisa lebih cepat mendaftar haji tanpa harus menabung terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan porsi haji.( )



"Antrean porsi haji yang cukup panjang tentunya menjadi tantangan bagi masyarakat yang memiliki niat kuat untuk berhaji, namun masih belum mampu untuk membayarkan secara penuh biaya pendaftaran porsi haji sebesar Rp25 juta," katanya.

Hendri mengatakan, MNC Guna Usaha Indonesia Syariah memberikan solusi dengan produk baru pembiayaan haji ini. Dengan tagline mudah, murah dan berkah MNC Guna Usaha Indonesia Syariah berkomitmen untuk memberikan pelayanan jasa terbaik untuk pengurusan haji secara total dan komprehensif.

"Produk pembiayaan haji menjadi salah satu produk baru yang diharapkan mampu untuk mengangkat kinerja unit usaha syariah dari PT MNC Guna Usaha Indonesia. Produk ini diciptakan untuk menjawab tantangan, di mana MNC Guna Usaha Indonesia harus bisa menyeimbangkan portofolio bisnis terhadap pembiayaan sektor produktif dan konsumtif," katanya.( )
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More