Cegah Perpecahan di Masyarakat, Dewan Pers Gelar Pelatihan Pemberitaan Pemilu 2024
Kamis, 16 Juni 2022 - 18:20 WIB
JAKARTA - Dewan Pers menggandeng konstituen dan seluruh organisasi pers terkait pemberitaan yang sehat mengenai pesta demokrasi 2024. Hal itu bertujuan untuk membangun kehidupan demokrasi yang baik dan mencegah terjadinya pembelahan di masyarakat akibat pemilihan umum dan pemilihan presiden.
“Menyongsong pesta demokrasi 2024 mendatang, Dewan Pers bekerja sama dengan semua konstituen akan melakukan pelatihan dan diskusi informasi pemilu, baik pilkada maupun pilpres,” kata anggota Dewan Pers Atmaji Sapto Anggoro, dalam pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Kendari, Kamis (16/6/2022).
Sapto mengatakan, dalam kegiatan tersebut Dewan Pers akan melibatkan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Pewarta Foto Indonesia (PFI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Serikat Perusahaan Pers (SPS), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).
Dalam kepengurusan periode saat ini, ungkap Sapto, Dewan Pers memiliki orientasi dan program khusus. Salah satunya adalah pemeliharaan dan penguatan kohesi sosial nasional di tengah dinamika tahun-tahun politik 2022-2025 dengan Pemilu 14 Februari 2024 dan Pilkada pada 27 November 2024. Menurut Sapto, dalam pelaksanaan pemilu yang merupakan pesta demokrasi nasional akan senantiasa menghasilkan pilihan atas ekspresi setiap individu yang telah memiliki hak pilih. Terkadang, pilihan politik dalam kontestasi yang sebenarnya wajar dalam upaya menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk masa depan bangsa itu sering terjadi gesekan.
“Bahkan kenyataannya saat ini menghasilkan polarisasi dalam masyarakat. Untuk itu, peran media sangat penting dalam menjaga pola hubungan antaranak bangsa. Salah satu yang bisa membantu terciptanya kehidupan demokrasi yang baik dalam menjaga dinamika politik di masyarakat adalah adalah media massa,” ujarnya.
Meski begitu, Sapto belum menjelaskan kapan kira-kira pelaksanaan pelatihan dan diskusi media untuk menyongsong Pemilu 2024 tersebut. Dewan Pers masih akan merumuskan rencana tersebut agar nanti berjalan matang dan lancar. Terkait dengan sengketa pemberitaan, Sapto menuturkan dalam dinamika politik yang memanas, banyak aduan yang disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), kepolisian, dan lembaga-lembaga lain.
”Dewan Pers akan segera melakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait agar yang berhubungan dengan pemberitaan media dapat diselesaikan melalui mekanisme perselisihan pers atau melalui jalur di Dewan Pers,” ucapnya.
“Menyongsong pesta demokrasi 2024 mendatang, Dewan Pers bekerja sama dengan semua konstituen akan melakukan pelatihan dan diskusi informasi pemilu, baik pilkada maupun pilpres,” kata anggota Dewan Pers Atmaji Sapto Anggoro, dalam pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Kendari, Kamis (16/6/2022).
Sapto mengatakan, dalam kegiatan tersebut Dewan Pers akan melibatkan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Pewarta Foto Indonesia (PFI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Serikat Perusahaan Pers (SPS), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).
Dalam kepengurusan periode saat ini, ungkap Sapto, Dewan Pers memiliki orientasi dan program khusus. Salah satunya adalah pemeliharaan dan penguatan kohesi sosial nasional di tengah dinamika tahun-tahun politik 2022-2025 dengan Pemilu 14 Februari 2024 dan Pilkada pada 27 November 2024. Menurut Sapto, dalam pelaksanaan pemilu yang merupakan pesta demokrasi nasional akan senantiasa menghasilkan pilihan atas ekspresi setiap individu yang telah memiliki hak pilih. Terkadang, pilihan politik dalam kontestasi yang sebenarnya wajar dalam upaya menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk masa depan bangsa itu sering terjadi gesekan.
“Bahkan kenyataannya saat ini menghasilkan polarisasi dalam masyarakat. Untuk itu, peran media sangat penting dalam menjaga pola hubungan antaranak bangsa. Salah satu yang bisa membantu terciptanya kehidupan demokrasi yang baik dalam menjaga dinamika politik di masyarakat adalah adalah media massa,” ujarnya.
Meski begitu, Sapto belum menjelaskan kapan kira-kira pelaksanaan pelatihan dan diskusi media untuk menyongsong Pemilu 2024 tersebut. Dewan Pers masih akan merumuskan rencana tersebut agar nanti berjalan matang dan lancar. Terkait dengan sengketa pemberitaan, Sapto menuturkan dalam dinamika politik yang memanas, banyak aduan yang disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), kepolisian, dan lembaga-lembaga lain.
”Dewan Pers akan segera melakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait agar yang berhubungan dengan pemberitaan media dapat diselesaikan melalui mekanisme perselisihan pers atau melalui jalur di Dewan Pers,” ucapnya.
tulis komentar anda