Sangar! Ini 3 Pasukan Khusus di Indonesia yang Memakai Baret Merah
Rabu, 15 Juni 2022 - 05:51 WIB
Korps yang secara resmi didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno ini sebenarnya sudah ada sejak 1954. Bapak dari Kopaska adalah Kapten Pelaut Iskak dari sekolah pasukan katak angkatan laut di pangkalan angkatan laut Surabaya. Sama dengan pasukan khusus lainnya, Kopaska juga mengemban tugas operasi rahasia. Hanya saja, Kopaska lebih kepada aspek laut seperti, Operasi Amfibi, operasi khusus dan dukungan-dukungan lain guna memperlancar operasi-operasi TNI AL.
Tugas utama dari pasukan ini adalah, peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia ke kapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut/maritime counter terrorism.
Satkopaska di setiap Koarmada memiliki 6 detasemen yang siap digerakan kapan pun, di antaranya Detasemen 1 Sabotase / anti-Sabotase (Teror); Detasemen 2 Operasi Khusus ; Detasemen 3 Combat SAR; Detasemen 4 EOD dan Ranjau Laut / Mine clearance; Detasemen 5 Underwater Demolition; Detasemen 6 Special Boat Units. Saat ini, Kopaska dipimpin oleh Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo Nur Sasongko yang dilantik pada 27 Juli 2020.
Aksi heroik Kopaska di medan operasi antara lain saat mengamankan kedaulatan Indonesia di perairan Ambalat dari ancaman musuh. Pembebasan Kapal MV Sinar Kudus dari perompak di perairan Somalia pada 2011 lalu. Menemukan black box Flight Data Record (FDR) milik Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 2021.
Koopssus TNI
Koopssus TNI merupakan pasukan elite yang diresmikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada 30 Juli 2019 yang bertugas menanggulangi aksi-aksi terorisme. Peresmian tersebut berdasarkan Perpres Nomor 42 Tahun 2019 yang menegaskan bahwa tugas TNI dalam mengatasi aksi terorisme, merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Koopssus bisa disebut pasukan "super elite" dari para "elite". Pasalnya, prajurit dalam satuan tersebut merupakan gabungan dari tiga pasukan elite tiga matra TNI (darat, laut, dan udara) yaitu Satbravo-90 dari TNI AU, Satgultor-81 dari TNI AD, dan Denjaka dari TNI AL. Operasi khusus yang dilakukan Koopssus TNI mencakup operasi di dalam maupun luar negeri yang berkaitan dengan penanggulangan terorisme, kasus teror yang mengancam ideologi, kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan Indonesia. Koopssus bertugas menanggulangi aksi-aksi terorisme sebagai penangkal, penindak, dan pemulih terorisme di dalam dan luar negeri.
Sebanyak 80% kegiatan Koopssus adalah intelijen (surveillance) alias observasi jarak dekat, sementara 20% lainnya adalah penindakan. Orang-orang yang terpilih ke dalam Koopssus merupakan prajurit yang memiliki kualifikasi untuk melakukan berbagai jenis operasi khusus, baik di dalam maupun luar negeri yang menuntut kecepatan dan keberhasilan yang tinggi. Hanya saja Koopsus berada dalam wadah Badan Pelaksana Pusat yang secara struktural komando langsung di bawah Panglima TNI. Tujuannya untuk memudahkan dalam penerjunan pasukan.
Koopssus TNI juga menggunakan baret merah sebagai ciri khasnya. Meski demikian, lambang yang disematkan pada Baret Merah Koopssus TNI berbeda dengan dua pasukan khusus di atas. Lambang Koopssus terdiri dari tiga anak panah dan garis busur yang berada dalam bentuk segi lima.
Tugas utama dari pasukan ini adalah, peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia ke kapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut/maritime counter terrorism.
Satkopaska di setiap Koarmada memiliki 6 detasemen yang siap digerakan kapan pun, di antaranya Detasemen 1 Sabotase / anti-Sabotase (Teror); Detasemen 2 Operasi Khusus ; Detasemen 3 Combat SAR; Detasemen 4 EOD dan Ranjau Laut / Mine clearance; Detasemen 5 Underwater Demolition; Detasemen 6 Special Boat Units. Saat ini, Kopaska dipimpin oleh Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo Nur Sasongko yang dilantik pada 27 Juli 2020.
Aksi heroik Kopaska di medan operasi antara lain saat mengamankan kedaulatan Indonesia di perairan Ambalat dari ancaman musuh. Pembebasan Kapal MV Sinar Kudus dari perompak di perairan Somalia pada 2011 lalu. Menemukan black box Flight Data Record (FDR) milik Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 2021.
Koopssus TNI
Koopssus TNI merupakan pasukan elite yang diresmikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada 30 Juli 2019 yang bertugas menanggulangi aksi-aksi terorisme. Peresmian tersebut berdasarkan Perpres Nomor 42 Tahun 2019 yang menegaskan bahwa tugas TNI dalam mengatasi aksi terorisme, merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Koopssus bisa disebut pasukan "super elite" dari para "elite". Pasalnya, prajurit dalam satuan tersebut merupakan gabungan dari tiga pasukan elite tiga matra TNI (darat, laut, dan udara) yaitu Satbravo-90 dari TNI AU, Satgultor-81 dari TNI AD, dan Denjaka dari TNI AL. Operasi khusus yang dilakukan Koopssus TNI mencakup operasi di dalam maupun luar negeri yang berkaitan dengan penanggulangan terorisme, kasus teror yang mengancam ideologi, kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan Indonesia. Koopssus bertugas menanggulangi aksi-aksi terorisme sebagai penangkal, penindak, dan pemulih terorisme di dalam dan luar negeri.
Sebanyak 80% kegiatan Koopssus adalah intelijen (surveillance) alias observasi jarak dekat, sementara 20% lainnya adalah penindakan. Orang-orang yang terpilih ke dalam Koopssus merupakan prajurit yang memiliki kualifikasi untuk melakukan berbagai jenis operasi khusus, baik di dalam maupun luar negeri yang menuntut kecepatan dan keberhasilan yang tinggi. Hanya saja Koopsus berada dalam wadah Badan Pelaksana Pusat yang secara struktural komando langsung di bawah Panglima TNI. Tujuannya untuk memudahkan dalam penerjunan pasukan.
Koopssus TNI juga menggunakan baret merah sebagai ciri khasnya. Meski demikian, lambang yang disematkan pada Baret Merah Koopssus TNI berbeda dengan dua pasukan khusus di atas. Lambang Koopssus terdiri dari tiga anak panah dan garis busur yang berada dalam bentuk segi lima.
tulis komentar anda