Silaturahmi Kebangsaan, Moeldoko Digelari Bapak Perawat dan Pengawal Pluralisme
Senin, 13 Juni 2022 - 23:03 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko , diberi gelar Bapak Pengawal dan Perawat Pluralisme. Gelar tersebut disematkan saat Moeldok o menghadiri Halalbihalal Kebangsaan dan Peringatan Hari Lahir Pancasila.
Ketua DPP GPMP Andreas Rehiary menegaskan, pihaknya mempunyai dasar yang sangat kuat memilih Moeldoko menjadi Bapak Perawat dan Pengawal Pluralisme di masa sekarang. Hal ini karena, perhatian dan kepedulian Moeldoko terhadap berbagai kelompok.
"Kalau hari ini kami mengundang beliau dan menjadikan tokoh yang bersama-sama dengan kita untuk menjaga nilai-nilai pluralisme karena kami punya alasan," ujar Andreas.
Ia pun menekankan, kegiatan dan penyematan tersebut bukan persoalan politik. Tapi, lanjutnya, ini tentang bagaimana pertanggungjawaban terhadap bangsa ini.
"Semoga kita bersama beliau akan menjadi pribadi-pribadi anak bangsa yang akan menjaga, merawat dan mempertahankan Pancasila dan nilai-nilai pluralisme," tandasnya.
Sementara itu, Moeldoko dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada peserta yang memiliki kepedulian dan komitmen kuat untuk menjaga bangsa dan negara ini. Ia pun berpesan jangan pernah lelah untuk merawat, menjaga dan memelihara kebangsaan.
"Kita paham di tengah-tengah lingkungan global seperti saat ini dan dinamika perpolitikan nasional, Pancasila ini ideologi kita sebagai sebuah ideologi yang terbuka sedang menghadapi berbagai tantangan. Tetapi kita tidak boleh gentar," jelas Moeldoko.
"Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan apakah itu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya bahkan pertahanan keamanan," lanjutnya.
Baca Juga
Ketua DPP GPMP Andreas Rehiary menegaskan, pihaknya mempunyai dasar yang sangat kuat memilih Moeldoko menjadi Bapak Perawat dan Pengawal Pluralisme di masa sekarang. Hal ini karena, perhatian dan kepedulian Moeldoko terhadap berbagai kelompok.
"Kalau hari ini kami mengundang beliau dan menjadikan tokoh yang bersama-sama dengan kita untuk menjaga nilai-nilai pluralisme karena kami punya alasan," ujar Andreas.
Ia pun menekankan, kegiatan dan penyematan tersebut bukan persoalan politik. Tapi, lanjutnya, ini tentang bagaimana pertanggungjawaban terhadap bangsa ini.
"Semoga kita bersama beliau akan menjadi pribadi-pribadi anak bangsa yang akan menjaga, merawat dan mempertahankan Pancasila dan nilai-nilai pluralisme," tandasnya.
Sementara itu, Moeldoko dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada peserta yang memiliki kepedulian dan komitmen kuat untuk menjaga bangsa dan negara ini. Ia pun berpesan jangan pernah lelah untuk merawat, menjaga dan memelihara kebangsaan.
"Kita paham di tengah-tengah lingkungan global seperti saat ini dan dinamika perpolitikan nasional, Pancasila ini ideologi kita sebagai sebuah ideologi yang terbuka sedang menghadapi berbagai tantangan. Tetapi kita tidak boleh gentar," jelas Moeldoko.
"Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan apakah itu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya bahkan pertahanan keamanan," lanjutnya.
tulis komentar anda