Alutsista TNI AL Berusia Tua, KSAL Yudo: Pemeliharaan dan Perawatan Jadi yang Utama
Kamis, 09 Juni 2022 - 00:45 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudho Margono mengakui bahwa alat utama sistem persenjataan (Alutsista) milik TNI AL sudah berusia tua. Oleh karenanya, pada 2023 mendatang pihaknya mengajukan anggaran untuk perawatan dan pemeliharaan.
Lebih jauh disebutkan Yudo, hal itu juga bertujuan agar para alutsista tersebut bisa tetap beroperasi.
”Untuk anggaran alutsista, baik pemeliharaan dan perawatan ini juga menjadi yang utama. Karena kita tahu alutsista kita rata-rata berusia sudah tua. Sehingga perlu perawatan secara berkala setiap tahunnya,” kata Yudo di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/6/2022).
Di samping itu, pemeliharaan dan perawatan tidaklah sebanding dengan pengadaan alutsista baru. Menurut dia, satu faktor pembedanya yakni adanya keterbatasan anggaran.
”Pengadaan itu sangat tidak sebanding antara kapal yang tua dengan pengadaan ini karena memang ya kita memahami dengan anggaran negara yang ada,” katanya.
Dia mamparkan, kini TNI AL hanya memaksimalkan penggunaan alutsista yang ada. Baik untuk pesawat udara, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), serta kendaraan tempur (Ranpur) Marinir.
Menurut dia, pada tahun depan, TNI AL hanya melakukan pengadaan alutsista untuk kapal patroli, kapal landing ship tank (LST), dan kapal bantu. Untuk pengadaan kapal jenis pergata atau freegate menjadi domain dari Kementerian Pertahanan (Kemhan).
”Sudah kita sampaikan berapa kebutuhan kapal patroli kita untuk menggantikan kapal-kapal patroli kita yang sudah tua ya,” ungkapnya.
Lebih jauh disebutkan Yudo, hal itu juga bertujuan agar para alutsista tersebut bisa tetap beroperasi.
”Untuk anggaran alutsista, baik pemeliharaan dan perawatan ini juga menjadi yang utama. Karena kita tahu alutsista kita rata-rata berusia sudah tua. Sehingga perlu perawatan secara berkala setiap tahunnya,” kata Yudo di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/6/2022).
Di samping itu, pemeliharaan dan perawatan tidaklah sebanding dengan pengadaan alutsista baru. Menurut dia, satu faktor pembedanya yakni adanya keterbatasan anggaran.
”Pengadaan itu sangat tidak sebanding antara kapal yang tua dengan pengadaan ini karena memang ya kita memahami dengan anggaran negara yang ada,” katanya.
Dia mamparkan, kini TNI AL hanya memaksimalkan penggunaan alutsista yang ada. Baik untuk pesawat udara, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), serta kendaraan tempur (Ranpur) Marinir.
Menurut dia, pada tahun depan, TNI AL hanya melakukan pengadaan alutsista untuk kapal patroli, kapal landing ship tank (LST), dan kapal bantu. Untuk pengadaan kapal jenis pergata atau freegate menjadi domain dari Kementerian Pertahanan (Kemhan).
”Sudah kita sampaikan berapa kebutuhan kapal patroli kita untuk menggantikan kapal-kapal patroli kita yang sudah tua ya,” ungkapnya.
(ams)
Lihat Juga :
tulis komentar anda