Sidang Gelar Doktor di Unhan, Ini Kesimpulan dan Rekomendasi yang Disampaikan Hasto
Senin, 06 Juni 2022 - 15:51 WIB
SENTUL - Hasto Kristiyanto menyelesaikan sidang promosi gelar doktor di Universitas Pertahanan (Unhan). Hasto memaparkan disertasi berjudul “Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara" di hadapan para penguji internal dan eksternal serta tamu undangan yang hadir di Aula Merah Putih, Unhan, Sentul, Jawa Barat, Senin (6/6/2022).
Di ujung paparannya, Hasto menerangkan sejumlah kesimpulan dan rekomendasi atas disertasinya. "Pemikiran Geopolitik Soekarno bercorak kritis sebagai progressive geopolitical coexistence berdasarkan body of knowledge dan 7 variabel geopolitik Soekarno," ujar Hasto saat menerangkan kesimpulan pertamanya.
Ketujuh variabel itu yakni demografi, teritorial, sumber daya alam, militer, politik, ko-eksistensi damai serta sains, dan teknologi.
Hasto melanjutkan bahwa pengaruh Soekarno terhadap kepentingan nasional dan pertahanan negara di antaranya pembebasan Irian Barat, Peta Jalan Koridor Kepentingan Nasional, dan Peta Jalan Pertahanan, dan ditandai tingginya Indeks Pertahanan Negara.
"Siklus Pemikiran Geopolitik Soekarno mengintegrasikan kebijakan negara terkait geopolitik, kepentingan nasional, diplomasi, dan pertahanan negara," jelas Hasto.
Hasto juga menyimpulkan Pasifik sebagai pivot dunia. "Pancasila sebagai life line dunia baru dan pengaruhnya terhadap dunia, terlihat dari perubahan konstelasi bipolar menjadi multipolar, serta perubahan struktur Dewan Keamanan PBB," terang Hasto.
Menurutnya, ciri pokok pemikiran geopolitik Soekarno: Pancasila sebagai ideologi geopolitik guna membangun tata dunia baru melalui penggalangan solidaritas bangsa yang mengedepankan koeksistensi damai, bagi struktur dunia yang lebih berkeadilan.
"Tujuh variabel pemikiran geopolitik Soekarno dapat menjadi peta jalan kebijakan pertahanan negara, dalam mengkaji dan melahirkan kebijakan pertahanan negara. Hasil uji Structural Equation Modelling (SEM), menunjukkan kuatnya pengaruh kepentingan Nasional, politik, dan teknologi terhadap pertahanan negara," papar Hasto.
Pria asal Yogyakarta itu kemudian menyampaikan sejumlah rekomendasi akademis dan praktis. "Teori Geopolitik Soekarno yang dinyatakan sebagai Progressive Geopolitical Coexistence, merupakan legacy geopolitik Soekarno bagi life line Indonesia dan Dunia," sebut Hasto sambil menambahkan Teori Geopolitik Soekarno dapat digunakan untuk
Di ujung paparannya, Hasto menerangkan sejumlah kesimpulan dan rekomendasi atas disertasinya. "Pemikiran Geopolitik Soekarno bercorak kritis sebagai progressive geopolitical coexistence berdasarkan body of knowledge dan 7 variabel geopolitik Soekarno," ujar Hasto saat menerangkan kesimpulan pertamanya.
Baca Juga
Ketujuh variabel itu yakni demografi, teritorial, sumber daya alam, militer, politik, ko-eksistensi damai serta sains, dan teknologi.
Hasto melanjutkan bahwa pengaruh Soekarno terhadap kepentingan nasional dan pertahanan negara di antaranya pembebasan Irian Barat, Peta Jalan Koridor Kepentingan Nasional, dan Peta Jalan Pertahanan, dan ditandai tingginya Indeks Pertahanan Negara.
"Siklus Pemikiran Geopolitik Soekarno mengintegrasikan kebijakan negara terkait geopolitik, kepentingan nasional, diplomasi, dan pertahanan negara," jelas Hasto.
Hasto juga menyimpulkan Pasifik sebagai pivot dunia. "Pancasila sebagai life line dunia baru dan pengaruhnya terhadap dunia, terlihat dari perubahan konstelasi bipolar menjadi multipolar, serta perubahan struktur Dewan Keamanan PBB," terang Hasto.
Menurutnya, ciri pokok pemikiran geopolitik Soekarno: Pancasila sebagai ideologi geopolitik guna membangun tata dunia baru melalui penggalangan solidaritas bangsa yang mengedepankan koeksistensi damai, bagi struktur dunia yang lebih berkeadilan.
"Tujuh variabel pemikiran geopolitik Soekarno dapat menjadi peta jalan kebijakan pertahanan negara, dalam mengkaji dan melahirkan kebijakan pertahanan negara. Hasil uji Structural Equation Modelling (SEM), menunjukkan kuatnya pengaruh kepentingan Nasional, politik, dan teknologi terhadap pertahanan negara," papar Hasto.
Pria asal Yogyakarta itu kemudian menyampaikan sejumlah rekomendasi akademis dan praktis. "Teori Geopolitik Soekarno yang dinyatakan sebagai Progressive Geopolitical Coexistence, merupakan legacy geopolitik Soekarno bagi life line Indonesia dan Dunia," sebut Hasto sambil menambahkan Teori Geopolitik Soekarno dapat digunakan untuk
tulis komentar anda