Cuaca Saudi Sedang Panas Tinggi, Jamaah Haji Diimbau Pintar Kelola Waktu dan Tubuh
Kamis, 26 Mei 2022 - 01:28 WIB
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mewanti-wanti kepada jamaah haji Indonesia agar mewaspadai cuaca Saudi yang sangat panas. Pada puncak haji pertengahan Juli mendatang, suhu diperkirakan mencapai 50 derajat celsius.
"Cuaca habis subuh 40 derajat Celsius, siang 44 sampai 46 derajat dan puncak nanti bisa sampai 50 derajat. Semoga ini hanya perkiraan, dan panas tidak setinggi itu. Tapi saya minta jamaah dan petugas mengantisipasi dengan sering menyemprot muka dengan air," pinta Menag Yaqut usai memberi pembekalan tim Media Center Haji (MCH) 2022 di Kantor Kementerian Agama, Rabu (25/5/2022).
Menag Yaqut mengatakan, langkah menyemprot air di muka tersebut merupakan bagian ikhtiar agar kondisi tubuh tetap terjaga. Hal ini penting sebab, ritual ibadah haji banyak menggunakan tenaga atau fisik, sehingga butuh performa jasmani yang memadai.
Saat melakukan pengecekan langsung di Mekkah dan Madinah beberapa hari lalu, Menag Yaqut mengaku merasakan sendiri begitu panasnya cuaca di Tanah Suci. Ketika keluar dari pemondokan atau hotel yang bakal jadi penginapan jamaah, muka langsung terasa sangat kering akibat paparan cuaca panas.
Melihat kondisi terakhir di Saudi itu, dia mengimbau jamaah untuk tidak memaksakan diri beraktivitas di luar ruangan saat siang hari nantinya. Jamaah harus benar-benar bisa mengelola waktu dan tubuh dengan baik agar bisa menunaikan ritual puncak haji hingga tuntas.
"Alhamdulillah hotel di Madinah lokasinya cukup dekat dengan Masjid Nabawi, sehingga ini membuat energi jamaah tidak terkuras," terangnya.
Selain mempersiapkan fisik, Menag juga meminta jamaah mematangkan manasik haji jelang pemberangkatan ke Saudi. Terkait persiapan penyelenggaraan di Saudi, menurutnya, secara umum telah siap, seperti soal layanan akomodasi, transportasi dan katering. Menurut jadwal, jamaah kloter pertama akan diberangkatkan pada 4 Juni mendatang.
"Cuaca habis subuh 40 derajat Celsius, siang 44 sampai 46 derajat dan puncak nanti bisa sampai 50 derajat. Semoga ini hanya perkiraan, dan panas tidak setinggi itu. Tapi saya minta jamaah dan petugas mengantisipasi dengan sering menyemprot muka dengan air," pinta Menag Yaqut usai memberi pembekalan tim Media Center Haji (MCH) 2022 di Kantor Kementerian Agama, Rabu (25/5/2022).
Menag Yaqut mengatakan, langkah menyemprot air di muka tersebut merupakan bagian ikhtiar agar kondisi tubuh tetap terjaga. Hal ini penting sebab, ritual ibadah haji banyak menggunakan tenaga atau fisik, sehingga butuh performa jasmani yang memadai.
Baca Juga
Saat melakukan pengecekan langsung di Mekkah dan Madinah beberapa hari lalu, Menag Yaqut mengaku merasakan sendiri begitu panasnya cuaca di Tanah Suci. Ketika keluar dari pemondokan atau hotel yang bakal jadi penginapan jamaah, muka langsung terasa sangat kering akibat paparan cuaca panas.
Melihat kondisi terakhir di Saudi itu, dia mengimbau jamaah untuk tidak memaksakan diri beraktivitas di luar ruangan saat siang hari nantinya. Jamaah harus benar-benar bisa mengelola waktu dan tubuh dengan baik agar bisa menunaikan ritual puncak haji hingga tuntas.
"Alhamdulillah hotel di Madinah lokasinya cukup dekat dengan Masjid Nabawi, sehingga ini membuat energi jamaah tidak terkuras," terangnya.
Selain mempersiapkan fisik, Menag juga meminta jamaah mematangkan manasik haji jelang pemberangkatan ke Saudi. Terkait persiapan penyelenggaraan di Saudi, menurutnya, secara umum telah siap, seperti soal layanan akomodasi, transportasi dan katering. Menurut jadwal, jamaah kloter pertama akan diberangkatkan pada 4 Juni mendatang.
(thm)
tulis komentar anda