Harkitnas, Denny JA Luncurkan Website 300 Karya yang Bisa Diakses Gratis
Jum'at, 20 Mei 2022 - 16:30 WIB
JAKARTA - Penulis Denny JA meluncurkan website berisi 300 karyanya selama 40 tahun pada Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Melalui website ini ia berharap terjadi kebangkitan dunia literasi di Indonesia.
Menurut Denny JA, Central Connectitute State University (CCSU) pada 2016 menerbitkan ranking literasi negara di berbagai belahan dunia. Ironisnya, Indonesia berada di nomor dua paling bawah, yakni 60 dari total 61 negara yang diteliti. Indonesia hanya lebih baik satu strip dari Botswana, Afrika.
Rendahnya literasi Indonesia dipengaruhi banyak hal. Salah satunya sumber daya literasi sangat rendah dibanding populasi penduduk. Jumlah perpustakaan, jumlah penerbitan, jumlah buku yang bisa diakses publik dianggap masih terlalu sedikit.
"Persoalan ini ikut memotivasi saya untuk memulai tradisi menerbitkan karya saya sendiri agar bisa diakses bebas dan gratis oleh publik luas di internet," kata pria yang juga pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA ini.
Dennya JA menuturkan, timnya telah bekerja selama 5 tahun untuk mendigitalkan sekitar 300 karyanya. Sekitar 100 karya di bidang fiksi, 200 karya di bidang nonfiksi. Sebanyak 100 karya sudah diterjemahkan atau diberi substitel bahasa Inggris. Tak hanya teks, tapi karya Denny JA juga dalam bentuk video orasi, video animasi hingga film.
Ratusan karya itu merupakan hasil perjalanan 40 tahun Denny JA berkarya sejak 1981. Dulu ketika mahasiswa, Denny yang mengaku berasal dari keluarga sangat sederhana menulis kolom di berbagai media nasional untuk membiayai kuliah.
Baca juga: Makin Eksis, Komunitas Puisi Esai Dapat Undangan dari Panitia Nobel Sastra
"Namun kini, karena saya sudah memiliki sekitar 30 usaha bisnis lain, menulis bagi saya adalah derma. Karena itu saya dermakan semua karya saya untuk bisa diakses secara gratis. Website ini membuat sebanyak 300 karya itu bisa diakses oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun, tanpa perlu membayar satu rupiah pun," katanya.
Dengan peluncuran website Denny JA di Hari Kebangkitan Nasional diharapkan ke depan terjadi kebangkitan dunia literasi. Riset menunjukkan bahwa negara yang literasinya kuat, penduduknya lebih bahagia.
Menurut Denny JA, Central Connectitute State University (CCSU) pada 2016 menerbitkan ranking literasi negara di berbagai belahan dunia. Ironisnya, Indonesia berada di nomor dua paling bawah, yakni 60 dari total 61 negara yang diteliti. Indonesia hanya lebih baik satu strip dari Botswana, Afrika.
Rendahnya literasi Indonesia dipengaruhi banyak hal. Salah satunya sumber daya literasi sangat rendah dibanding populasi penduduk. Jumlah perpustakaan, jumlah penerbitan, jumlah buku yang bisa diakses publik dianggap masih terlalu sedikit.
"Persoalan ini ikut memotivasi saya untuk memulai tradisi menerbitkan karya saya sendiri agar bisa diakses bebas dan gratis oleh publik luas di internet," kata pria yang juga pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA ini.
Dennya JA menuturkan, timnya telah bekerja selama 5 tahun untuk mendigitalkan sekitar 300 karyanya. Sekitar 100 karya di bidang fiksi, 200 karya di bidang nonfiksi. Sebanyak 100 karya sudah diterjemahkan atau diberi substitel bahasa Inggris. Tak hanya teks, tapi karya Denny JA juga dalam bentuk video orasi, video animasi hingga film.
Ratusan karya itu merupakan hasil perjalanan 40 tahun Denny JA berkarya sejak 1981. Dulu ketika mahasiswa, Denny yang mengaku berasal dari keluarga sangat sederhana menulis kolom di berbagai media nasional untuk membiayai kuliah.
Baca juga: Makin Eksis, Komunitas Puisi Esai Dapat Undangan dari Panitia Nobel Sastra
"Namun kini, karena saya sudah memiliki sekitar 30 usaha bisnis lain, menulis bagi saya adalah derma. Karena itu saya dermakan semua karya saya untuk bisa diakses secara gratis. Website ini membuat sebanyak 300 karya itu bisa diakses oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun, tanpa perlu membayar satu rupiah pun," katanya.
Dengan peluncuran website Denny JA di Hari Kebangkitan Nasional diharapkan ke depan terjadi kebangkitan dunia literasi. Riset menunjukkan bahwa negara yang literasinya kuat, penduduknya lebih bahagia.
(abd)
tulis komentar anda