Refleksi Hari Kebangkitan Nasional: Bangkit dari Residu Kemanusiaan

Kamis, 19 Mei 2022 - 09:55 WIB
Wildani Hefni (Foto: Ist)
Wildani Hefni

Kepala Pusat Penelitian LP2M, Dosen Fakultas Syariah dan Pascasarjana UIN Kiai Haji Acmad Siddiq Jember

SETIAP 20 Mei, kita memperingat Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Harkitnas ke-114 tahun 2022 ini mengambil tema “Ayo Bangkit Bersama” yang secara spesifik kebangkitan itu ditujukan pada momentum semangat kebangkitan dari pendemi Covid-19 yang menyerang seluruh lini kehidupan.

Pelbagai sektor terkena imbas dari pagebluk yang hingga kini belum benar-benar lenyap dari republik ini. Pada sektor ekonomi, daya beli masyarakat nampak lesu di berbagai daerah. Tidak hanya itu, dunia investasi juga mengalami penurunan. Di samping itu, jutaan orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Sementara pada sektor pendidikan, lembaga-lembaga pendidikan dipaksa untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Tidak sedikit pihak yang mengkhawatirkan terjadinya risiko buruk yaitu fenomena lost generation (generasi yang hilang) akibat layanan pendidikan yang tidak optimal.



Realitas itu benar-benar terwujud apa adanya. Pelbagai kesenjangan lahir mengiringi kondisi yang tidak menyenangkan bagi semua pihak. Karena itu, momentum Harkitnas diharapkan dapat menjadi titik pijak kebangkitan secara menyeluruh. Sebagaimana visi dan misi yang disemangatkan oleh para tokoh dan cendikiawan pendiri Budi Utomo yang menginginkan semua orang Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak, memiliki nasionalisme yang tinggi, dan mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia.

Organisasi ini merambah pada jalur sosial, ekonomi dan juga kebudayaan. Tokoh-tokoh seperti Wahidin Soedirohusodo, Soetomo, Gunawan Mangkusomo, Soeradji Tirtonegoro, dan cendikiawan lainnya memiliki jasa yang begitu besar dalam rangka menjaga keberlanjutan kehidupan di masa depan. Kekuatan kolektif itu telah mengantarkan pada realitas kehidupan cemerlang saat ini. Karena itu, Harkitnas meniscayakan seluruh komponen anak bangsa untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan merawat nasionalisme.

Residu Kemanusiaan

Kebangkitan yang disuarakan melalui tema Harkitnas “Ayo Bangkit Bersama” harus kita maknai pada setiap lini kehidupan. Kiranya terdapat satu hal yang patut menjadi perhatian bersama yakni trajektori kehidupan sosial-keagamaan. Tahun politik 2024 dalam kontestasi pemilihan Presiden (pilpres) sudah terasa saat ini. Politik identitas mulai mengeras dan bahkan berujung pada ideologi kebencian. Berbagai konten provokatif beredar di media sosial. Polarisasi mulai nampak mewarnai para pendukung untuk meraih kemenangan elektoral. Realitas ini perlu menjadi catatan bersama sekaligus kekhawatiran akan efek lanjut terhadap lahirnya konflik dan segregasi sosial.

Sementara tantangan keberagamaan saat ini dihadapkan pada realitas kepungan mentalitas yang sempit yang menggiring pada problem keadaban publik. Hal itu diperparah oleh merebaknya berita hoaks yang didukung oleh ujaran kebencian.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More