Pengadaan Gorden Rumah Dinas DPR Senilai Rp43,5 Miliar Dibatalkan
Selasa, 17 Mei 2022 - 22:10 WIB
Indra mengungkapkan banyak gorden rumah jabatan dalam kondisi lumayan baik karena hal tersebut dibeli secara pribadi-pribadi di beberapa rumah anggota dewan. "Sehingga kami mengusulkan sejak tiga tahun lalu dan anggarannya baru disetujui memang di awal periode jabatan ini. Terkait penentuan harga oleh konsultan adalah mencari harga menengah untuk gorden para anggota dewan," katanya.
Pihak konsultan juga memakai survei sampel gorden ke sejumlah toko di Panglima Polim, Tanah Abang, hingga Tanjung Duren untuk mendapatkan harga tengah yang wajar untuk proses lelang. "Dari 49 perusahaan yang mendaftar lelang, hanya tiga perusahaan yang kemudian melakukan penawaran. Dari tiga perusahaan ini hanya dua yang memenuhi syarat administrasi. Dan dari dua perusahaan ini hanya satu yang memenuhi syarat teknis," paparnya.
Apabila ada 10 perusahaan yang memiliki kualifikasi pemenuhan syarat teknis dan administrasi yang sama, kata Indra, pihak yang menawar paling rendah bisa memenangkan tender proyek gorden tersebut. "Jadi harga yang disetujui dan memenangkan lelang tersebut disebut wajar. Namun karena di tengah pandemi Covid-19 tentu kami bersama pimpinan BURT, mengambil kesimpulan untuk tidak melanjutkan proses ini," ungkapnya.
Terkait pengecatan dome Gedung Nusantara DPR RI di Senayan senilai Rp4,5 miliar yang dianggarkan DPR, Indra Iskandar juga memberikan klarifikasi.
"Pelaksanaan waterproofing gedung kura-kura itu dilakukan dengan dengan harga Rp4 miliar lebih itu memang benar. Tetapi judul kegiatan itu memang tidak bisa diubah se-enaknya. Karena di dalamnya itu ada perbaikan struktur, ada pengupasan, ada material-material dan sejumlah komponen-komponen. Ini perlu saja jelaskan juga sehingga tidak lagi menimbulkan kesalahpahaman di publik dalam menafsirkan proses ini," katanya.
Pihak konsultan juga memakai survei sampel gorden ke sejumlah toko di Panglima Polim, Tanah Abang, hingga Tanjung Duren untuk mendapatkan harga tengah yang wajar untuk proses lelang. "Dari 49 perusahaan yang mendaftar lelang, hanya tiga perusahaan yang kemudian melakukan penawaran. Dari tiga perusahaan ini hanya dua yang memenuhi syarat administrasi. Dan dari dua perusahaan ini hanya satu yang memenuhi syarat teknis," paparnya.
Apabila ada 10 perusahaan yang memiliki kualifikasi pemenuhan syarat teknis dan administrasi yang sama, kata Indra, pihak yang menawar paling rendah bisa memenangkan tender proyek gorden tersebut. "Jadi harga yang disetujui dan memenangkan lelang tersebut disebut wajar. Namun karena di tengah pandemi Covid-19 tentu kami bersama pimpinan BURT, mengambil kesimpulan untuk tidak melanjutkan proses ini," ungkapnya.
Terkait pengecatan dome Gedung Nusantara DPR RI di Senayan senilai Rp4,5 miliar yang dianggarkan DPR, Indra Iskandar juga memberikan klarifikasi.
"Pelaksanaan waterproofing gedung kura-kura itu dilakukan dengan dengan harga Rp4 miliar lebih itu memang benar. Tetapi judul kegiatan itu memang tidak bisa diubah se-enaknya. Karena di dalamnya itu ada perbaikan struktur, ada pengupasan, ada material-material dan sejumlah komponen-komponen. Ini perlu saja jelaskan juga sehingga tidak lagi menimbulkan kesalahpahaman di publik dalam menafsirkan proses ini," katanya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda