Suhu Indonesia Panasnya Kebangetan, Ini Kata Rescue Perindo
Selasa, 17 Mei 2022 - 16:10 WIB
JAKARTA - Kendati semalam turun hujan, namun dalam sepekan terakhir suhu di Indonesia kebangetan panasnya khususnya di Jakarta dimana terik matahari membakar kulit membuat keringatan dan dehidrasi. Terkait hal ini, Rescue Perindo organisasi sayap Partai Perindo yang aktif dalam penanganan bencana alam angkat bicara soal terik matahari yang kian panas dalam kurun waktu 1-7 Mei 2022.
Ketua Umum DPP Rescue Perindo Adin Denny mengatakan suhu panas yang terjadi di Indonesia tidak disebabkan oleh gelombang panas. "Terkait dengan suhu panas yang dialaminya di Indonesia saat ini bukan terkait dengan gelombang panas global," kata Adin dalam keterangannya, Rabu (11/5/2022).
Adin menjelaskan ada faktor yang menjadi penyebab terik panas matahari meningkatkan di Indonesia. Hal ini tidak lain karena adanya perubahan iklim cuaca atau pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau.
"Tetapi secara logika yang mudah dipahami adalah dengan berakhirnya musim hujan di bulan Februari, maka kita akan memasuki musim panas yang mana matahari berada di wilayah utara Equator yang menyebabkan sinar matahari lebih dekat ke bumi," pungkas Adin.
Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data terkait suhu panas terik yang sedang melanda Indonesia. Dikutip dari Instagram @infobmkg, BMKG mencatat bahwa suhu maksimum yang terukur sejak 1-7 Mei 2022 berada di kisaran 33-36,1 derajat celcius.
Beberapa wilayah seperti Tangerang, Banten dan Kalimarau, Kalimantan Utara memiliki suhu maksimum mencapai 36,1 derajat celcius. Menurut BMKG suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan merupakan fenomena gelombang panas.
Ketua Umum DPP Rescue Perindo Adin Denny mengatakan suhu panas yang terjadi di Indonesia tidak disebabkan oleh gelombang panas. "Terkait dengan suhu panas yang dialaminya di Indonesia saat ini bukan terkait dengan gelombang panas global," kata Adin dalam keterangannya, Rabu (11/5/2022).
Adin menjelaskan ada faktor yang menjadi penyebab terik panas matahari meningkatkan di Indonesia. Hal ini tidak lain karena adanya perubahan iklim cuaca atau pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau.
"Tetapi secara logika yang mudah dipahami adalah dengan berakhirnya musim hujan di bulan Februari, maka kita akan memasuki musim panas yang mana matahari berada di wilayah utara Equator yang menyebabkan sinar matahari lebih dekat ke bumi," pungkas Adin.
Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data terkait suhu panas terik yang sedang melanda Indonesia. Dikutip dari Instagram @infobmkg, BMKG mencatat bahwa suhu maksimum yang terukur sejak 1-7 Mei 2022 berada di kisaran 33-36,1 derajat celcius.
Beberapa wilayah seperti Tangerang, Banten dan Kalimarau, Kalimantan Utara memiliki suhu maksimum mencapai 36,1 derajat celcius. Menurut BMKG suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan merupakan fenomena gelombang panas.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda