Ultah ke-65, Mahfud Bagikan Kisah Hidup sejak Pesantren hingga Jadi Menteri Gus Dur
Jum'at, 13 Mei 2022 - 11:50 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ber ulang tahun ke-65 pada hari ini, Jumat (13/5/2022). Melalui unggahan Instagram, Mahfud membagikan perjalanannya sejak kecil hingga saat ini menjabat posisi strategia di Kabinet Indonesia Maju.
Mahfud menuturkan, dia lahir di sebuah desa kecil di Madura, Jawa Timur. Ragam bentuk pendidikan mulai dari pesantren hingga pendidikan ditempuhnya. Setelah lulus kuliah dia diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil (sekarang ASN) sebagai dosen Fakultas Hukum di salah satu universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Saya sudah berusia 65 tahun hari ini. Saya lahir di desa kecil di Madura, pada tanggal 13 Mei 1957. Setelah belajar di pesantren dan sekolah-sekolah formal sampai lulus perguruan tinggi, saya bekerja sebagai PNS di Yogyakarta, sebagai dosen Fakultas Hukum," tulis Mahfud, Jumat (13/5/2022) siang.
Setelah Orde Baru runtuh dan beralih ke era Raformasi, di 1999 Mahfud bertolak ke Ibu Kota Jakarta. Ketika itu dia ditarik menjadi pejabat Eselon 1 di Kementerian Urusan HAM. "Sejak era Reformasi, tepatnya pada tahun 1999, saya ditarik ke Jakarta untuk menjadi pejabat Eselon I di Kementerian Urusan HAM yang dipimpin oleh Menteri Hasballah M Saad," jelas Mahfud.
Setahun menjabat sebagai Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM, Mahfud ditunjuk Abdurachman Wahid atau Gus Dur sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Menurut dia, sejak saat itu hingga kini sudah 22 tahun ia berkantor di Jakarta.
Dalam waktu yang panjang itu, Mahfud mengaku banyak mendapat kerabat dan teman. Dirinya menghaturkan terima kasih atas persahabatan yang memengaruhi perjalanan hidupnya. "Teman-teman dan sahabat semakin banyak. Saya sungguh berterima kasih atas persaudaraan dan persahabatan kita dalam seluruh perjalanan hidup saya," katanya.
Baca juga: Silaturahmi ke Kediaman Gus Dur, Mahfud MD Sungkem ke Sinta Nuriyah
Di hari ini pula, dirinya terharu dan bangga. Sebab, ragam ucapan selamat sudah menumpuk masuk ke telepon genggamnya saat dia bangun dari tidur. "Bangga karena banyak teman, dan terharu karena doa tulus dan persaudaraan. Mohon maaf saya tidak bisa membalas satu per satu," katanya.
Mahfud menuturkan, dia lahir di sebuah desa kecil di Madura, Jawa Timur. Ragam bentuk pendidikan mulai dari pesantren hingga pendidikan ditempuhnya. Setelah lulus kuliah dia diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil (sekarang ASN) sebagai dosen Fakultas Hukum di salah satu universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Saya sudah berusia 65 tahun hari ini. Saya lahir di desa kecil di Madura, pada tanggal 13 Mei 1957. Setelah belajar di pesantren dan sekolah-sekolah formal sampai lulus perguruan tinggi, saya bekerja sebagai PNS di Yogyakarta, sebagai dosen Fakultas Hukum," tulis Mahfud, Jumat (13/5/2022) siang.
Setelah Orde Baru runtuh dan beralih ke era Raformasi, di 1999 Mahfud bertolak ke Ibu Kota Jakarta. Ketika itu dia ditarik menjadi pejabat Eselon 1 di Kementerian Urusan HAM. "Sejak era Reformasi, tepatnya pada tahun 1999, saya ditarik ke Jakarta untuk menjadi pejabat Eselon I di Kementerian Urusan HAM yang dipimpin oleh Menteri Hasballah M Saad," jelas Mahfud.
Setahun menjabat sebagai Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM, Mahfud ditunjuk Abdurachman Wahid atau Gus Dur sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Menurut dia, sejak saat itu hingga kini sudah 22 tahun ia berkantor di Jakarta.
Dalam waktu yang panjang itu, Mahfud mengaku banyak mendapat kerabat dan teman. Dirinya menghaturkan terima kasih atas persahabatan yang memengaruhi perjalanan hidupnya. "Teman-teman dan sahabat semakin banyak. Saya sungguh berterima kasih atas persaudaraan dan persahabatan kita dalam seluruh perjalanan hidup saya," katanya.
Baca juga: Silaturahmi ke Kediaman Gus Dur, Mahfud MD Sungkem ke Sinta Nuriyah
Di hari ini pula, dirinya terharu dan bangga. Sebab, ragam ucapan selamat sudah menumpuk masuk ke telepon genggamnya saat dia bangun dari tidur. "Bangga karena banyak teman, dan terharu karena doa tulus dan persaudaraan. Mohon maaf saya tidak bisa membalas satu per satu," katanya.
(abd)
tulis komentar anda