Tontaipur, Pasukan Khusus Kostrad yang Punya Keahlian Menggunakan Sumpit Dayak Mematikan
Selasa, 26 April 2022 - 06:35 WIB
JAKARTA - Tontaipur atau Peleton Intai Tempur merupakan pasukan elite yang dimiliki Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ( Kostrad ). Pasukan yang diprakarsai Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu saat menjabat sebagai Pangkostrad ini memiliki spesialisasi dalam bidang sabotase ataupun intelijen serta operasi tempur dengan misi khusus.
Dikutip dari laman kostrad.mil.id, pasukan Taipur dibentuk pada 2001 dengan nama Peleton Intai Keamanan (Tontaikam) Brigade. Kemudian, diganti menjadi Peleton Intai Tempur (Tontaipur). Selanjutnya, pada 2005 peleton ini resmi bernama Kompi Intai Tempur (Taipur).
Sejak awal dibentuk, prajurit Taipur langsung diterjunkan ke sejumlah medan operasi. Operasi pertamanya adalah Aceh pada 2001, kemudian Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Papua. Pasukan ini juga terlibat dalam operasi pembebasan Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia pada 2011.
Prajurit Taipur memiliki keahlian khas melakukan infiltrasi ke jantung musuh secara senyap untuk melakukan sabotase. Prioritas yang diberikan adalah tugas-tugas infiltrasi di gunung, dan kota. Bekerja secara senyap namun efektif. Ciri seperti itu membuat Kompi Taipur kurang familiar di telinga masyarakat, namun soal keahlian, prajurit memiliki keahlian khusus bertempur di darat, laut dan udara.
Untuk menjadi pasukan Taipur, seorang prajurit harus menjalani pelatihan yang sangat berat dan berjenjang. Prajurit ditempa selama tujuh bulan di Cilodong hingga puncaknya dilatih oleh pasukan Cakra di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Tahap pertama, mereka menjalani latihan tempur di medan latihan Kostrad di Gunung Sangga Buana, Kompleks Latihan Kostrad, Kabupaten Karawang Jawa Barat.
Tahap II latihan intelijen/Sandha di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung. Dalam latihan ini, Kostrad menitikberatkan latihan ini pada intelijen tempur.
Dikutip dari laman kostrad.mil.id, pasukan Taipur dibentuk pada 2001 dengan nama Peleton Intai Keamanan (Tontaikam) Brigade. Kemudian, diganti menjadi Peleton Intai Tempur (Tontaipur). Selanjutnya, pada 2005 peleton ini resmi bernama Kompi Intai Tempur (Taipur).
Sejak awal dibentuk, prajurit Taipur langsung diterjunkan ke sejumlah medan operasi. Operasi pertamanya adalah Aceh pada 2001, kemudian Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Papua. Pasukan ini juga terlibat dalam operasi pembebasan Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia pada 2011.
Prajurit Taipur memiliki keahlian khas melakukan infiltrasi ke jantung musuh secara senyap untuk melakukan sabotase. Prioritas yang diberikan adalah tugas-tugas infiltrasi di gunung, dan kota. Bekerja secara senyap namun efektif. Ciri seperti itu membuat Kompi Taipur kurang familiar di telinga masyarakat, namun soal keahlian, prajurit memiliki keahlian khusus bertempur di darat, laut dan udara.
Untuk menjadi pasukan Taipur, seorang prajurit harus menjalani pelatihan yang sangat berat dan berjenjang. Prajurit ditempa selama tujuh bulan di Cilodong hingga puncaknya dilatih oleh pasukan Cakra di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Tahap pertama, mereka menjalani latihan tempur di medan latihan Kostrad di Gunung Sangga Buana, Kompleks Latihan Kostrad, Kabupaten Karawang Jawa Barat.
Tahap II latihan intelijen/Sandha di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung. Dalam latihan ini, Kostrad menitikberatkan latihan ini pada intelijen tempur.
tulis komentar anda