Prabowo Mendapatkan Kepercayaan dari Warganet Lanjutkan Kinerja Jokowi
Kamis, 21 April 2022 - 19:05 WIB
JAKARTA - Kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dianggap menjadi nilai positif stabilnya elektabilitas. Bahkan dalam perbincangan di dunia maya oleh warganet, Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini dianggap sosok yang tepat melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hasil survei yang dikeluarkan Merdeka Institute Publik Opinion Survey, sosok Prabowo Subianto ternyata mendapatkan tempat yang tertinggi sentiment positif warganet.
“Prabowo Subianto justru menjadi capres yang banyak memperoleh sentimen positif dari para netizen. Sebanyak 25,4% dari total netizen yang membahas Prabowo cenderung menyampaikan ujaran positif tentang Ketua Umum Partai Gerindra itu,” kata peneliti senior PWS Mohammad Yafi NI, Kamis (21/4/2022).
Bahkan, hanya 12,4% yang cenderung bernada negatif, dan sisanya 62,2% bersifat netral. Hasil tersebut membuat posisi Prabowo Subianto berada di peringkat pertama yang mendapatkan sentiment postif oleh warganet dibandingkan para pesaingnya yakni Gubernur Jawa Tenagh Ganjar Pranowo sebanyak 20,6% dan Anies Baswedan di peringkat ketiga sebanyak 18,9%.
Yafi menjelaskan, dari hasil survei yang dilakukannya, alasan Prabowo Subianto mendapatkan sentiment positif dari warganet tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama yakni kinerja Prabowo yang masih dianggap menteri terbaik di Kabinet Jokowi jilid II. “Ini ternyata cukup membuka mata publik mengenai totalitas Prabowo mengemban tugas negara,” imbuhnya.
Faktor lainnya yang memengaruhi sentiment positif tersebut adalah karena sikap Prabowo yang jarang sekali mau terlibat dalam percakapan tentang capres 2024 sehingga diapresiasi publik sebagai sosok yang tidak ambisius nyapres seperti beberapa menteri lain dalam Kabinet Jokowi Jilid II.
“Pernyataan-pernyataan Prabowo cenderung yang mengarah pada pencarian solusi daripada membangun kontroversi atas berbagai masalah nasional akhir-akhir ini kemudian juga memengaruhi sentiment positif tersebut,” bebernya.
Metodologi analisis dalam riset yang dilakukan Merdeka Institute kali ini menggunakan pendekatan natural language processing (NLP) untuk mengekstrasi opini dalam bentuk teks. Analisis menggunakan keyword nama-nama capres top five yang sering muncul dalam publikasi survei lembaga-lembaga riset mainstream. Dataset dikumpulkan mulai 9 hingga 20 April 2022. Metode ekstraksi opini dilakukan dengan teknik knowledge discovery in data base (KDD).
Hasil survei yang dikeluarkan Merdeka Institute Publik Opinion Survey, sosok Prabowo Subianto ternyata mendapatkan tempat yang tertinggi sentiment positif warganet.
“Prabowo Subianto justru menjadi capres yang banyak memperoleh sentimen positif dari para netizen. Sebanyak 25,4% dari total netizen yang membahas Prabowo cenderung menyampaikan ujaran positif tentang Ketua Umum Partai Gerindra itu,” kata peneliti senior PWS Mohammad Yafi NI, Kamis (21/4/2022).
Baca Juga
Bahkan, hanya 12,4% yang cenderung bernada negatif, dan sisanya 62,2% bersifat netral. Hasil tersebut membuat posisi Prabowo Subianto berada di peringkat pertama yang mendapatkan sentiment postif oleh warganet dibandingkan para pesaingnya yakni Gubernur Jawa Tenagh Ganjar Pranowo sebanyak 20,6% dan Anies Baswedan di peringkat ketiga sebanyak 18,9%.
Yafi menjelaskan, dari hasil survei yang dilakukannya, alasan Prabowo Subianto mendapatkan sentiment positif dari warganet tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama yakni kinerja Prabowo yang masih dianggap menteri terbaik di Kabinet Jokowi jilid II. “Ini ternyata cukup membuka mata publik mengenai totalitas Prabowo mengemban tugas negara,” imbuhnya.
Faktor lainnya yang memengaruhi sentiment positif tersebut adalah karena sikap Prabowo yang jarang sekali mau terlibat dalam percakapan tentang capres 2024 sehingga diapresiasi publik sebagai sosok yang tidak ambisius nyapres seperti beberapa menteri lain dalam Kabinet Jokowi Jilid II.
“Pernyataan-pernyataan Prabowo cenderung yang mengarah pada pencarian solusi daripada membangun kontroversi atas berbagai masalah nasional akhir-akhir ini kemudian juga memengaruhi sentiment positif tersebut,” bebernya.
Metodologi analisis dalam riset yang dilakukan Merdeka Institute kali ini menggunakan pendekatan natural language processing (NLP) untuk mengekstrasi opini dalam bentuk teks. Analisis menggunakan keyword nama-nama capres top five yang sering muncul dalam publikasi survei lembaga-lembaga riset mainstream. Dataset dikumpulkan mulai 9 hingga 20 April 2022. Metode ekstraksi opini dilakukan dengan teknik knowledge discovery in data base (KDD).
(cip)
tulis komentar anda