PBNU Gelar Vaksinasi Booster, Gus Yahya Bicara soal Judi dan Undian
Kamis, 21 April 2022 - 12:14 WIB
JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjelaskan perbedaan antara undian dan judi. Hal ini disampaikan merespons pemberian sembako dan undian kepada masyarakat seusai mengikuti vaksinasi booster di kantor PBNU, Kamis (21/04/2022).
Menurut dia, kendati undian bisa menjadi judi, tetapi tidak semua undian adalah judi. "Tidak semua undian judi, tidak. Semua judi kalau pihak terlibat memberikan taruhan dan mengharapkan menang itu baru judi. Jelas para peserta vaksinasi tidak memberikan taruhan apa selain lengannya untuk disuntik," kata Gus Yahya dengan gelak tawa.
Hai ini senada dengan pernyataan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan tujuan gelaran vaksin booster oleh pemerintah memang hanya untuk melindungi masyarakat Indonesia. Bahkan yang paling penting menurutnya agar masyarakat dapat mudik dengan selamat.
"Tidak ada tujuan lain, kalau kemudian ada doorprize dan bingkisan anggap saja itu rejeki menyertai jadi bukan karena ikut undian," ujar pria yang disapa Gus Yaqut ini.
PBNU bekerjasama dengan Polri dan Kemenag menggelar program vaksinasi booster menjelang lebaran. Vaksinasi Booster itu diharapkan dapat menyasar 1 juta masyarakat yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Vaksinasi booster digelar serentak selama empat hari mulai Kamis (21/4/2022) ini, di seluruh kantor PCNU, PWNU, Kemenag maupun di kantor polisi, serta lembaga pendidikan, gereja maupun pesantren NU yang ditunjuk.
Berdasarkan hasil pendataan sementara hingga saat ini, jumlah peserta vaksinasi booster serentak PBNU telah mencapai 1.300.000. Jumlah ini kemungkinan akan bertambah karena di PCNU dan PWNU proses pendataan masih terus berlangsung.
"Mudah-mudahan bisa menjadi sumbangan yang berarti dari NU salah hal ini kerja sama Polri dan Kemenag untuk membantu mengamankan rakyat, warga bangsa Indonesia dari risiko yg tidak kita inginkan terkait pandemi. Khususnya karena kita menjelang lebaran," tutur Gus Yahya.
Menurut dia, kendati undian bisa menjadi judi, tetapi tidak semua undian adalah judi. "Tidak semua undian judi, tidak. Semua judi kalau pihak terlibat memberikan taruhan dan mengharapkan menang itu baru judi. Jelas para peserta vaksinasi tidak memberikan taruhan apa selain lengannya untuk disuntik," kata Gus Yahya dengan gelak tawa.
Hai ini senada dengan pernyataan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan tujuan gelaran vaksin booster oleh pemerintah memang hanya untuk melindungi masyarakat Indonesia. Bahkan yang paling penting menurutnya agar masyarakat dapat mudik dengan selamat.
"Tidak ada tujuan lain, kalau kemudian ada doorprize dan bingkisan anggap saja itu rejeki menyertai jadi bukan karena ikut undian," ujar pria yang disapa Gus Yaqut ini.
PBNU bekerjasama dengan Polri dan Kemenag menggelar program vaksinasi booster menjelang lebaran. Vaksinasi Booster itu diharapkan dapat menyasar 1 juta masyarakat yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Vaksinasi booster digelar serentak selama empat hari mulai Kamis (21/4/2022) ini, di seluruh kantor PCNU, PWNU, Kemenag maupun di kantor polisi, serta lembaga pendidikan, gereja maupun pesantren NU yang ditunjuk.
Berdasarkan hasil pendataan sementara hingga saat ini, jumlah peserta vaksinasi booster serentak PBNU telah mencapai 1.300.000. Jumlah ini kemungkinan akan bertambah karena di PCNU dan PWNU proses pendataan masih terus berlangsung.
"Mudah-mudahan bisa menjadi sumbangan yang berarti dari NU salah hal ini kerja sama Polri dan Kemenag untuk membantu mengamankan rakyat, warga bangsa Indonesia dari risiko yg tidak kita inginkan terkait pandemi. Khususnya karena kita menjelang lebaran," tutur Gus Yahya.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda