18 Pekerja NTT Tewas, Partai Perindo Soroti Perlunya Transportasi yang Layak Jalan

Kamis, 14 April 2022 - 19:07 WIB
Kecelakaan di Papua Barat menewaskan 18 pekerja asal NTT mengundang keprihatinan mendalam. Seperti diutarakan Ketua DPW Partai Perindo NTT, Jonathan Nubatonis. Foto/MPI
JAKARTA - Kecelakaan maut di Papua Barat yang menewaskan 18 pekerja tambang asal Nusa Tenggara Timur (NTT) mengundang keprihatinan mendalam. Seperti diutarakan Ketua DPW Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) NTT, Jonathan Nubatonis.



Truk dengan nopol PB8374MC ini saat melewati jalan turunan rem blong, tiba-tiba truk lepas kendali dan menabrak tebing. Akibatnya, sebanyak 18 pekerja tambang asal NTT tewas.



"DPW Partai Perindo Provinsi NTT menyesalkan dan prihatin atas kecelakaan yang menewaskan 18 orang tenaga kerja NTT yang bekerja di perusahaan tambang Papua Barat itu," kata Jonathan Nubatonis saat dihubungi, Kamis (14/4/2022).

Partai Perindo NTT juga menyoroti perusahaan tambang di Papua Barat yang mempekerjakan 18 warga asal NTT. Perusahaan itu dinilai tidak menyiapkan moda transportasi yang layak bagi para pekerja.

"Perusahaan sejatinya mempersiapkan moda transportasi yang layak jalan, sehingga dapat menjamin keselamatan pekerja," ujar Jonathan.

Tidak hanya kepada perusahaan kata Jonathan, Partai Perindo NTT juga meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk lebih banyak membuka lapangan kerja di NTT.

Hal ini dilakukan agar tidak banyak warga NTT mencari pekerjaan di daerah lain yang memiliki risiko tinggi kecelakaan kerja.

"Partai Perindo NTT juga mengimbau pemerintah daerah provinsi di NTT untuk terus mengembangkan pembukaan lapangan kerja di NTT, agar menahan eksodus warga mencari nafkah di daerah lain yang berisiko tinggi," ungkapnya.

Menurutnya, pemenuhan lapangan kerja baru dipastikan akan mampu mensejahterakan warga NTT, sebagaimana slogan Partai Perindo untuk Indonesia Sejahtera.

"Karena perbaikan kesejahteraan rakyat sesuai dengan visi-misi Partai Perindo, yaitu untuk Indonesia Sejahtera," tegas Jonathan.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More