Anies Baswedan Tekankan Pentingnya Kesetaraan dalam Bangun Kota
Jum'at, 08 April 2022 - 13:57 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisi ceramah Tarawih Ramadhan di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada ( UGM ), Yogyakarta, Kamis (7/4/2022). Ceramahnya bertajuk menjadi Manusia Bernilai Menyongsong Indonesia Memimpin Dunia 2045.
Dalam kesempatan itu, Anies mengakui pendekatan gagasan sosiologis juga diperlukan dalam membangun infrastruktur. Dia menekankan pentingnya kesetaraan dalam membangun sebuah kota.
“Bangun infrastruktur dengan gagasan bukan hanya infrastruktur untuk infrastruktur, tapi infrastruktur untuk tujuan sosial, ada gagasan sosiologi di situ di balik (pembangunan) infrastruktur,” kata mantan Rektor Universitas Paramadina ini.
Dia mengungkapkan tiga hal diterapkan dalam membangun infrastruktur di ibu kota saat ini, yaitu gagasan, narasi, dan karya. Dia mengatakan kesetaraan sosial muncul dengan membangun infrastruktur melalui gagasan, narasi, dan karya.
“Kalau hanya karya saja tanpa narasi dan gagasan kita tidak bisa jelaskan mengapa ini dibangun. Jadi ada gagasan sosiologi, dan kemasyarakatan, dan lalu transportasi infrastruktur itu narasinya, dan hasilnya apa yang terjadi perasaan kesetaraan hidup,” tuturnya.
Dia mengaku sedang mewujudkan kesetaraan dalam membangun infrastruktur seperti trotoar dan transportasi di Jakarta saat ini. Dirinya memberikan contoh pentingnya membangun kesetaraan melalui sektor transportasi seperti Jak Lingko saat ini karena kesetaraan adalah persatuan yang diperjuangkan.
“Membangun transportasi umum itu bukan sekadar mengatur mobilitas penduduk, transportasi itu tentang sosiologi masyarakat dan bagaimana kita membangun kesetaraan dan membangun perasaan kebersamaan di ruang ketiga, sama halnya taman, begitu trotoar begitu juga,” imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan hal serupa juga berlaku bagi pembangunan trotoar yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini. Dia memberikan contoh seperti pembangunan trotoar di sepanjang jalan Jenderal Sudirman - MH Thamrin, Jakarta saat ini.
“Setelah dibangun trotoar yang sangat nyaman orang dari mana-mana datang dan merasakan tempat ini adalah milik kita tidak harus menjadi jutawan atau bisnisman, tapi rakyat kebanyakan bisa menikmati jalan yang paling elite di republik ini itu kesetaraan,” kata Anies.
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada mahasiswa UGM yang hadir tentang pentingnya iman, akhlak, dan Islam sebagai akar bagi mahasiswa dalam memupuk kompentensi global. Para mahasiswa UGM juga diharapkan bisa menjadi manusia yang unggul, namun tetap memiliki dasar akan nilai iman, akhlak, dan Islam.
Dalam kesempatan itu, Anies mengakui pendekatan gagasan sosiologis juga diperlukan dalam membangun infrastruktur. Dia menekankan pentingnya kesetaraan dalam membangun sebuah kota.
“Bangun infrastruktur dengan gagasan bukan hanya infrastruktur untuk infrastruktur, tapi infrastruktur untuk tujuan sosial, ada gagasan sosiologi di situ di balik (pembangunan) infrastruktur,” kata mantan Rektor Universitas Paramadina ini.
Dia mengungkapkan tiga hal diterapkan dalam membangun infrastruktur di ibu kota saat ini, yaitu gagasan, narasi, dan karya. Dia mengatakan kesetaraan sosial muncul dengan membangun infrastruktur melalui gagasan, narasi, dan karya.
“Kalau hanya karya saja tanpa narasi dan gagasan kita tidak bisa jelaskan mengapa ini dibangun. Jadi ada gagasan sosiologi, dan kemasyarakatan, dan lalu transportasi infrastruktur itu narasinya, dan hasilnya apa yang terjadi perasaan kesetaraan hidup,” tuturnya.
Dia mengaku sedang mewujudkan kesetaraan dalam membangun infrastruktur seperti trotoar dan transportasi di Jakarta saat ini. Dirinya memberikan contoh pentingnya membangun kesetaraan melalui sektor transportasi seperti Jak Lingko saat ini karena kesetaraan adalah persatuan yang diperjuangkan.
“Membangun transportasi umum itu bukan sekadar mengatur mobilitas penduduk, transportasi itu tentang sosiologi masyarakat dan bagaimana kita membangun kesetaraan dan membangun perasaan kebersamaan di ruang ketiga, sama halnya taman, begitu trotoar begitu juga,” imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan hal serupa juga berlaku bagi pembangunan trotoar yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini. Dia memberikan contoh seperti pembangunan trotoar di sepanjang jalan Jenderal Sudirman - MH Thamrin, Jakarta saat ini.
“Setelah dibangun trotoar yang sangat nyaman orang dari mana-mana datang dan merasakan tempat ini adalah milik kita tidak harus menjadi jutawan atau bisnisman, tapi rakyat kebanyakan bisa menikmati jalan yang paling elite di republik ini itu kesetaraan,” kata Anies.
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada mahasiswa UGM yang hadir tentang pentingnya iman, akhlak, dan Islam sebagai akar bagi mahasiswa dalam memupuk kompentensi global. Para mahasiswa UGM juga diharapkan bisa menjadi manusia yang unggul, namun tetap memiliki dasar akan nilai iman, akhlak, dan Islam.
(rca)
tulis komentar anda