Singgung Status Ibu Kota Jakarta, Anies Tanya Jamaah: Mau Nggak Pindah?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung status DKI Jakarta yang sebentar lagi kehilangan status sebagai ibu kota negara. Itu disampaikan saat saat memberikan ceramah tarawih di Masjid Kamppus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis (7/4/2022).
“Tema yang diberikan kepada saya ini adalah kota. Mungkin karena saya sedang mengurus Ibu Kota, walaupun sebentar lagi tidak lagi Ibu Kota,” kata Anies.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan pembangunan ibu kota negara baru di wilayah Kalimantan Selatan. “Mau nggak pindah? Warga Jogja nggak ada pengaruhnya lah,” tanya Anies kepada para jamaah yang hadir.
“Jadi, saya masih mengurus kota, jadi dianggap (mengurus) kota gitu,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Anies mengatakan bahwa masa depan peradaban umat manusia berada di perkotaan. “Kalau bicara masa depan, maka bisa saya sampaikan disini masa depan dari peradaban umat manusia itu akan berada di perkotaan. Harus siap, di perkotaan.”
“Tahun 2027 nanti, pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, penduduk dunia yang tinggal di kota akan lebih banyak dari yang tinggal di pedesaan,” kata Anies.
Bahkan, Anies mengungkapkan dari tahun ke tahun jumlah penduduk di pedesaan akan semakin berkurang.
“Di tahun 50-an, hanya 5% penduduk dunia tinggal di perkotaan. Tahun 2021 kemarin, 57% penduduk dunia tinggal di kota. Indonesia juga sama, tahun 2011 sebelah tahun yang lalu pertama kalinya Indonesia memiliki statistik lebih banyak warga tinggal di perkotaan daripada di pedesaan. Dan tahun 2021, 10 tahun kemudian 57% penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Pedesaan makin hari makin berkurang,” jelasnya.
“Tema yang diberikan kepada saya ini adalah kota. Mungkin karena saya sedang mengurus Ibu Kota, walaupun sebentar lagi tidak lagi Ibu Kota,” kata Anies.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan pembangunan ibu kota negara baru di wilayah Kalimantan Selatan. “Mau nggak pindah? Warga Jogja nggak ada pengaruhnya lah,” tanya Anies kepada para jamaah yang hadir.
“Jadi, saya masih mengurus kota, jadi dianggap (mengurus) kota gitu,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Anies mengatakan bahwa masa depan peradaban umat manusia berada di perkotaan. “Kalau bicara masa depan, maka bisa saya sampaikan disini masa depan dari peradaban umat manusia itu akan berada di perkotaan. Harus siap, di perkotaan.”
“Tahun 2027 nanti, pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, penduduk dunia yang tinggal di kota akan lebih banyak dari yang tinggal di pedesaan,” kata Anies.
Bahkan, Anies mengungkapkan dari tahun ke tahun jumlah penduduk di pedesaan akan semakin berkurang.
“Di tahun 50-an, hanya 5% penduduk dunia tinggal di perkotaan. Tahun 2021 kemarin, 57% penduduk dunia tinggal di kota. Indonesia juga sama, tahun 2011 sebelah tahun yang lalu pertama kalinya Indonesia memiliki statistik lebih banyak warga tinggal di perkotaan daripada di pedesaan. Dan tahun 2021, 10 tahun kemudian 57% penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Pedesaan makin hari makin berkurang,” jelasnya.
(muh)