Duka di Lubuk Jambi, Kapten Terbaik Kopassus RA Fadillah Gugur Ditembak Musuh

Sabtu, 02 April 2022 - 11:39 WIB
Ilustrasi pemakaman perwira Kopassus di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Korps Baret Merah pada 2 April 1958 berduka ketika Kapten R Fadillah gugur ditembak musuh di Lubuk Jambi, Riau. Foto/dok SINDOnews
JAKARTA - Mendung duka menaungi pasukan elite Kopassus . Hari ini 64 tahun silam atau tepatnya 2 April 1958, Kapten RA Fadillah gugur ditembak musuh dalam pertempuran hebat di Lubuk Jambi, Riau.

RA Fadillah merupakan perwira Resimen Para Komando Angkatan Darat atau RPKAD (kelak menjadi Kopassus) yang diterjunkan dalam operasi penumpasan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI. Kelompok pemberontak ini dideklarasikan Letkol Ahmad Husein pada 15 Februari 1958 di Padang, Sumatera Barat.

“Maklumat pembentukan PRRI kemudian diikuti dan didukung oleh daerah-daerah lain, seperti Permesta di Sulawesi Utara yang selanjutnya memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat,” tulis Iwan Santosa dan EA Negara dalam buku ‘Kopassus untuk Indonesia: Profesionalisme Prajurit Kopassus’, dikutip pada Sabtu (2/4/2022).



RA Fadillah sewaktu sekolah P3AD. Foto/Istimewa





Menurut penulis buku Gerakan Pemuda Sulawesi Tengah di Poso 1957-1963 Haliadi Sadi, Permesta menjadi sayap timur PRRI. Pusat pemberontakan ini berada di Makassar yang pada waktu itu merupakan Ibu Kota Sulawesi. “Setahun kemudian, pada 1958 markas besar Permesta dipindahkan ke Manado,” ucapnya.

Gerakan revolusioner bersenjata yang menyatakan lepas dari NKRI itu pun direspons pemerintahan pusat dengan tindakan tegas. TNI meluncurkan operasi militer untuk menumpas PRRI di Sumatera dan Permesta di Sulawesi Utara.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More