Anwar Abbas Minta Menteri dan Elite Politik Berhenti Galang Dukungan Jokowi 3 Periode

Jum'at, 01 April 2022 - 12:37 WIB
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta menteri dan elite politik berhenti menggalang dukungan terkait isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) 3 periode. Foto/Dok.SINDOnews
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta menteri dan elite politik berhenti menggalang dukungan terkait isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) 3 periode . Sebab, Jokowi sudah menegaskan mematuhi konstitusi.

“Jadi berdasarkan hal demikian, diharapkan para menteri dan para tokoh politik di negeri ini untuk berhentilah melakukan manuver dan merekayasa serta menggalang dukungan untuk Pak Jokowi agar masa jabatan beliau bisa diperpanjang atau bisa menjadi tiga periode," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/4/2022).

Sebab, isu Presiden Jokowi 3 periode dinilai membuat gaduh. Sedangkan persoalan bangsa masih menumpuk. "Seperti masalah kesehatan atau Covid-19, harga minyak, pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, ketidakadilan, hutang negara yang semakin membengkak, dan persoalan kemandirian bangsa yang semakin tergerus baik dalam bidang ekonomi dan politik serta keamanan," tuturnya yang juga sebagai pengamat sosial ekonomi dan keagamaan ini.





Dia mengatakan konstitusi harus ditaati. Dia menjelaskan tugas menteri adalah membantu presiden. “Maka kerjakanlah pekerjaan yang menjadi pekerjaannya masing-masing agar apa yang menjadi visi dari presiden bisa terwujud," imbuhnya.

Dengan demikian, kata dia, Jokowi dapat mengakhiri periode kepemimpinannya dengan baik, anggun, dan husnul khatimah. Dia mengatakan, Jokowi akan dikenal sebagai seorang presiden yang fenomenal, yang telah berjasa, dan dicintai oleh rakyatnya. "Meskipun beliau nanti tidak lagi bekerja di istana bagi mengendalikan negeri ini," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More