Gus Yahya Ngaku Kader PKB di Harlah PPP
Senin, 28 Maret 2022 - 07:26 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengaku kalau dirinya adalah kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Foto/SINDOnews
MALANG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengaku kalau dirinya adalah kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) . Hal itu disampaikannya di puncak Hari Lahir (Harlah) ke-49 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, Minggu (27/3/2022).
Pengakuan tersebut diutarakan Gus Yahya saat didaulat berpidato di depan ratusan kader PPP. "Mudah-mudahan Partai Kebangkitan Bangsa ini, eh massa. Ya, mohon maaf, karena saya sendiri memang kader PKB," akunya.
Pengakuan Gus Yahya sontak membuat para hadirin tertawa. Mantan Juru Bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu pun kemudian berkata peringatan Harlah PPP bertepatan dengan Haul ke-5 KH Hasyim Muzadi mengaku sangat meneladani sosok Kiai Muzadi.
Dia mengatakan bahwa Kiai Muzadi dalam kedudukannya sebagai Ketua Umum PBNU telah berhasil membangun konsolidasi yang lebih kuat di dalam jajaran kepempimpinan pengurusan NU seluruh Indonesia.
"Lebih istimewa lagi beliau lakukan di tengah masa-masa pancaroba dan paling dinamis di 10 tahun pertama Reformasi," katanya.
Pengakuan tersebut diutarakan Gus Yahya saat didaulat berpidato di depan ratusan kader PPP. "Mudah-mudahan Partai Kebangkitan Bangsa ini, eh massa. Ya, mohon maaf, karena saya sendiri memang kader PKB," akunya.
Baca Juga
Pengakuan Gus Yahya sontak membuat para hadirin tertawa. Mantan Juru Bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu pun kemudian berkata peringatan Harlah PPP bertepatan dengan Haul ke-5 KH Hasyim Muzadi mengaku sangat meneladani sosok Kiai Muzadi.
Dia mengatakan bahwa Kiai Muzadi dalam kedudukannya sebagai Ketua Umum PBNU telah berhasil membangun konsolidasi yang lebih kuat di dalam jajaran kepempimpinan pengurusan NU seluruh Indonesia.
"Lebih istimewa lagi beliau lakukan di tengah masa-masa pancaroba dan paling dinamis di 10 tahun pertama Reformasi," katanya.
(kri)
tulis komentar anda