Satgas Pangan Polri Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Pengaruhi Harga Pangan
Sabtu, 26 Maret 2022 - 06:50 WIB
JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memastikan ketersediaan pangan tetap aman hingga menjelang Idul Fitri. Meski kebutuhan pangan akan meningkat mendekati bulan Ramadhan, Satgas Pangan Polri tegaskan distribusi dan harga pangan tetap stabil.
Demikian disampaikan Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika kepada wartawan pada Jumat (25/3/2022). Irjen Helmy menyampaikan kondisi kenaikan harga pangan ini disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.
"Pengaruh krisis energi dan pangan internasional dan juga dampak invansi Rusia ke Ukraina yang berpengaruh pada naiknya harga pangan dan energi internasional," tutur Helmy.
Terkait kenaikan harga minyak goreng, Helmy mengungkapkan penyebabnya dikarenakan tingginya harga Crude Palm Oil (CPO) minyak sawit mentah yang merupakan bahan baku minyak goreng. Kemudian komoditas lainnya seperti kedelai, gula, dan daging sapi lebih disebabkan karena pasokan impor.
“Di dalam negeri, yang menjadi pembahasan hangat yakni kenaikan harga minyak goreng, yang lebih disebabkan oleh naiknya harga CPO sebagai bahan utama minyak goreng, serta beberapa komoditas lain yang pemenuhannya sebagian besar masih tergantung impor, seperti kedelai, gula dan daging sapi,” jelasnya.
Akan tetapi, Helmy menegaskan stok dan distribusi pangan aman terkendali hingga hari besar muslim tersebut. Dia melanjutkan informasi ini diperoleh dari data yang dibagikan oleh stakeholder terkait.
“Secara umum, sesuai data yang dishare dari stakeholder terkait dengan stok dan ketersediaan serta distribusi pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri Insya Allah cukup,” kata dia.
Oleh karena itu, Helmy menyampaikan Kapolri juga sudah menginstruksikan seluruh Kapolda agar jajarannya turun ke lapangan melakukan pengecekan langsung tentang ketersediaan dan distribusi bahan pokok di wilayah masing-masing.
Demikian disampaikan Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika kepada wartawan pada Jumat (25/3/2022). Irjen Helmy menyampaikan kondisi kenaikan harga pangan ini disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga
"Pengaruh krisis energi dan pangan internasional dan juga dampak invansi Rusia ke Ukraina yang berpengaruh pada naiknya harga pangan dan energi internasional," tutur Helmy.
Terkait kenaikan harga minyak goreng, Helmy mengungkapkan penyebabnya dikarenakan tingginya harga Crude Palm Oil (CPO) minyak sawit mentah yang merupakan bahan baku minyak goreng. Kemudian komoditas lainnya seperti kedelai, gula, dan daging sapi lebih disebabkan karena pasokan impor.
“Di dalam negeri, yang menjadi pembahasan hangat yakni kenaikan harga minyak goreng, yang lebih disebabkan oleh naiknya harga CPO sebagai bahan utama minyak goreng, serta beberapa komoditas lain yang pemenuhannya sebagian besar masih tergantung impor, seperti kedelai, gula dan daging sapi,” jelasnya.
Akan tetapi, Helmy menegaskan stok dan distribusi pangan aman terkendali hingga hari besar muslim tersebut. Dia melanjutkan informasi ini diperoleh dari data yang dibagikan oleh stakeholder terkait.
“Secara umum, sesuai data yang dishare dari stakeholder terkait dengan stok dan ketersediaan serta distribusi pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri Insya Allah cukup,” kata dia.
Baca Juga
Oleh karena itu, Helmy menyampaikan Kapolri juga sudah menginstruksikan seluruh Kapolda agar jajarannya turun ke lapangan melakukan pengecekan langsung tentang ketersediaan dan distribusi bahan pokok di wilayah masing-masing.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda