Hadapi Era Digital, Divisi Humas Polri Usung Tiga Fokus Utama
Kamis, 24 Maret 2022 - 17:30 WIB
JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri , Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, jajaran Polri harus siap menghadapi tantangan di era digital seperti saat ini. Dedi pun menjabarkan tiga fokus utama yang akan dilakukan.
Baca Juga: digitalPolri terus mencetak digital talent.
"Dari Humas Polri kita melakukan pelatihan-pelatihan kepada mitra-mitra Polri yang baru, perwira perwira Polri yang baru, dalam rangka untuk bisa menjawab digital talent yang harus dilakukan," kata Dedi, Rabu (23/3/2022).
Fokus kedua yang ditekankan adalah, menciptakan disiplin nasional, hal tersebut dapat dimulai dari keluarga, unit terkecil, hingga kesatuan Polri itu sendiri. Sehingga, Polri bisa menjadi contoh bagi masyarakat.
"Bapak Kapolri sudah memerintahkan seluruh jajaran untuk mampu mengimplementasikan di dalam keseharian, momentum manajemen-manajemen terkait SDM dalam rangka penguatan masalah akselerasi menuju Polri yang presisi," ucapnya.
Dedi mengungkapkan, jajaran kepolisian juga harus mengedukasi masyarakat agar tidak termakan berita-berita hoaks. Terlebih di tengah merebaknya pandemi Covid-19 serta informasi yang mudah diakses masyarakat.
"Program-program strategis nasional dan investasi ini kewajiban Polri untuk menjamin dan memberikan kepastian, rasa aman, dan kepastian umum. Sehingga, ekonomi Indonesia di tengah pandemi ini bisa berkembang dan maju sangat pesat," terangnya.
"Ini merupakan tantangan yang harus diketahui oleh seluruh anggota Polri. Sehingga anggota Polri tahu bagaimana agenda strategis nasional yang harus dilakukan, untuk meningkatkan literasi yaitu edukasi kepada masyarakat," imbuhnya.
Dedi berharap, peningkatan sinergitas atau kemitraan kepada media dan masyarakat dapat membangun kesatuan Indonesia yang berdasar Indonesia. Di samping itu, Polri harus mampu merespons cepat tanggap terhadap masyarakat.
"Harapan ke depan dalam rangka untuk menghadapi era digital yang sangat cepat Humas Polri, harus mampu merespons dan juga harus mampu memberikan literasi kepada masyarakat semaksimal mungkin. Agar masyarakat tidak termakan berita-berita hoaks dan masyarakat tidak terjebak pada koalisi-koalisi yang mungkin bisa terjadi di masyarakat," tutupnya.
Baca Juga: digitalPolri terus mencetak digital talent.
"Dari Humas Polri kita melakukan pelatihan-pelatihan kepada mitra-mitra Polri yang baru, perwira perwira Polri yang baru, dalam rangka untuk bisa menjawab digital talent yang harus dilakukan," kata Dedi, Rabu (23/3/2022).
Fokus kedua yang ditekankan adalah, menciptakan disiplin nasional, hal tersebut dapat dimulai dari keluarga, unit terkecil, hingga kesatuan Polri itu sendiri. Sehingga, Polri bisa menjadi contoh bagi masyarakat.
"Bapak Kapolri sudah memerintahkan seluruh jajaran untuk mampu mengimplementasikan di dalam keseharian, momentum manajemen-manajemen terkait SDM dalam rangka penguatan masalah akselerasi menuju Polri yang presisi," ucapnya.
Dedi mengungkapkan, jajaran kepolisian juga harus mengedukasi masyarakat agar tidak termakan berita-berita hoaks. Terlebih di tengah merebaknya pandemi Covid-19 serta informasi yang mudah diakses masyarakat.
"Program-program strategis nasional dan investasi ini kewajiban Polri untuk menjamin dan memberikan kepastian, rasa aman, dan kepastian umum. Sehingga, ekonomi Indonesia di tengah pandemi ini bisa berkembang dan maju sangat pesat," terangnya.
"Ini merupakan tantangan yang harus diketahui oleh seluruh anggota Polri. Sehingga anggota Polri tahu bagaimana agenda strategis nasional yang harus dilakukan, untuk meningkatkan literasi yaitu edukasi kepada masyarakat," imbuhnya.
Dedi berharap, peningkatan sinergitas atau kemitraan kepada media dan masyarakat dapat membangun kesatuan Indonesia yang berdasar Indonesia. Di samping itu, Polri harus mampu merespons cepat tanggap terhadap masyarakat.
"Harapan ke depan dalam rangka untuk menghadapi era digital yang sangat cepat Humas Polri, harus mampu merespons dan juga harus mampu memberikan literasi kepada masyarakat semaksimal mungkin. Agar masyarakat tidak termakan berita-berita hoaks dan masyarakat tidak terjebak pada koalisi-koalisi yang mungkin bisa terjadi di masyarakat," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda